Generasi milenial atau Generasi Y adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1981 hingga 1995 atau usia termuda 27 tahun dan tertua 41 tahun. Generasi milenial telah mengenal teknologi, seperti video games, komputer, termasuk smartphone. Seiring berjalannya waktu, mereka yang terlahir sebagai generasi milenial kerap menggunakan teknologi, mulai dari SMS, email, dan pesan instan. Generasi tersebut memiliki karakteristik yang percaya diri, digital native, dan ambisius. Generasi Milenial adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 1995 masehi. Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi Y, yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, video games, dan smartphone. Generasi millenial terdapat banyak sekali problema seperti quarter life crisis namun secara sosiologis dianggap sudah melewati tahapan krisis ini.
Dilansir dari Investopedia, generasi Z adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Batas usia tertua dari generasi ini adalah 27 tahun. Jika dilihat dari tahun kelahirannya, sebagian besar generasi Z sudah menamatkan studi mereka di bangku kuliah per tahun 2022. Tidak sedikit pula orang-orang yang lahir sebagai generasi Z sudah menikah dan mulai membangun keluarga. Sayangnya, generasi Z diprediksi menghadapi masa depan yang lebih tidak pasti daripada generasi-generasi sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
Generasi alpha Generasi Alpha lahir setelah generasi Z. Orang-orang yang termasuk generasi alpha lahir pada tahun 2013 hingga kini. Per September 2022, mereka yang lahir sebagai generasi alpha berusia di bawah 12 tahun dan akan menjadi remaja tidak lama lagi. Perlu diketahui kalau sebutan generasi Alpha diciptakan oleh agensi konsultan McCrindle dalam laporan tahun 2008. Menurut laporan terbaru, pada tahun 2025, generasi ini akan berjumlah lebih dari dua miliar. Ini akan menjadi generasi terbesar dalam sejarah. Generasi Alpha juga sangat dipengaruhi oleh teknologi dan pencipta dari generasi Z yang lahir terlebih dahulu. Meski lahir di tengah masifnya teknologi, generasi Alpha disebut peneliti Ashley Fell terkena dampak ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan psikologis akibat pandemi Covid-19.