SUMPAH PEMUDA dan Tantangan Lintas Generasi (Bagian 3)

SUMPAH PEMUDA dan Tantangan Lintas Generasi (Bagian 3)
0 Komentar

Letkol CHK (Purn) M Lukmantias Amin SH MH

Tantangan Strategis Lintas Generasi

Secara demografis, jumlah Generasi Milenial dan Generasi Z di Indonesia pada tahun 2021 masing-masing berkisar 58 juta jiwa atau lebih dari 116 juta jiwa, sedangkan Generasi Xennials sekitar 45 juta jiwa, dari total jumlah penduduk lebih dari 272 juta jiwa. Dalam literatur lainnya dikatakan bahwa Generasi Muda dengan rentang usia 0 – 35 tahun dan Generasi Peralihan dengan rentang usia 30 – 40 tahun adalah generasi yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Kita berharap pada periode ini Pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan segala perangkat pembinaan dan pendidikan yang mendukung generasi yang ada benar-benar mampu menbawa pada Indonesia Emas pada tahun 2045.

Melalui pendidikan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia, diharapkan berkembang juga nilai karakter yang menjadi ciri khas rakyat Indonesia, yaitu :

(1) nilai karakter manusia yang berhubunga dengan sang pencipta TYME;

(2) nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri yakni perilaku jujur, bertanggungjawab, disiplin, dan kerja keras;

Baca Juga:SUMPAH PEMUDA dan Tantangan Lintas Generasi (Bagian 1)Cara Berlangganan Prime Video Gratis 1 Bulan Bisa Juga dengan Telkomsel

(3) nilai karakter yang terdapat hubungan dengan sesama seperti mematuhi peraturan yang ada;

(4) nilai karakter yang berhubungan dengan lingkungan; dan

(5) nilai kebangsaan nasionalis dan menghargai keberagaman.

Kembali pada pembahasan mengenai jenis generasi, maka prioritas pengembangan dan penyiapan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 akan jatuh pada Generasi Z. Meski setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda, secara umum ada karakteristik yang bisa menggambarkan seperti apa generasi Z itu. Menurut Annie E. Casey Foundation, generasi Z punya ketertarikan pada tujuh masalah sosial. Di antaranya, perawatan kesehatan, pendidikan tinggi, ekonomi, keterlibatan masyarakat, kesehatan mental, kesetaraan ras, dan lingkungan. Karena alasan itulah mereka menjadikan pendidikan sebagai prioritas dengan 57 persen di antaranya yang berusia 18 hingga 21 tahun sudah mengenyam bangku kuliah 2-4 tahun. Generasi Z juga lebih mungkin menyelesaikan bangku pendidikan pada tingkat sekolah menengah. Uniknya, mereka berjuang untuk perubahan sosial, melindungi lingkungan, dan kesetaraan ras dengan 70 persen dari generasi Z menganggap pemerintah perlu lebih aktif mengatasi masalah (Paw Research Center).

0 Komentar