Diduga Lakukan Penganiayaan
KARAWANG-Dina Apriani Rosyid (37) pegawai Tata Usaha SMKN 1 Klari, melaporkan RS (49) Kepala Desa Banyuasih Kecamatan Banyusari kepada Polres Karawang. Pelaku diduga melakukan penganiayaan terhadap korban.
Berdasarkan Laporan Polisi : LP/B/1985/X/2022/SPKT/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, tanggal 27 Oktober 2022 lalu, pelaku dilaporkan karena diduga melakukan tindak pidana sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP pasal 351.
Saat membuat laporan ke Polres Karawang, Dina didampingi kuasa hukumnya dari Kantor Pengacara Asep Agustian, SH,MH dan rekan. Dina mengaku dianiaya oleh pelaku (RS) dengan alasan tak jelas.
Baca Juga:Verena Homes Dukung Kawasan Industri TerbesarTim Sepakbola Kabupaten Subang Tekuk Karawang 6-0 pada Porprov Jabar XIV Tahun 2022
“Pada Selasa (25/10/2022), pelaku datang ke rumah saya sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu saya dan dua anak saya sedang tidur, tiba-tiba ada suara ketuk pintu.
Sempat Adu Mulut
Begitu pintu saya buka, pelaku langsung masuk ke rumah, dan kami sempat bertengkar (adu mulut).
Lalu dia (pelaku,red), menonjok kepala dan punggung saya. Kemudian dia juga mencakar wajah saya sebelah kanan, hingga mengalami luka dan berdarah,” ujar Dina, Senin (31/10).
Akibat kejadian itu, kata Dina, ia dan dua anaknya mengalami trauma. Bahkan, akibat rasa sakit di kepala, punggung dan luka diwajahnya, ia tidak bisa melakukan aktivitas proses belajar mengajar di sekolahnya di SMKN 1 Klari.
“Rabu (26/10), saya terpaksa libur, tidak ke sekolah. Saya tidak sanggup untuk bekerja, saya tidak kuat untuk mengajar. Kepala saya pusing, luka di wajah saya nyut-nyutan,” kata Dina.
Dikatakan, saat kejadian di rumahnya, ia sempat berteriak minta tolong. Namun, sebelum tetangga pada datang, pelaku langsung pergi. Tak lama kemudian warga berdatangan ke rumahnya dan memberikan pertolongan awal.
“Saya berteriak minta tolong, tetangga pada datang. Tetapi pelaku sudah terlebih dahulu pergi,” jelasnya.
Baca Juga:Kejaksaan Negeri Karawang Blender Ratusan Gram NarkobaNatarasatani Komunitas Petani Milenial Subang, Menjaga Rasa Jadi Petani Untuk Regenerasi
Selain itu, akibat kejadian ini korban juga terpaksa harus mengeluarkan banyak dana untuk berobat ke rumah sakit. Sebab, hingga saat ini dia masih mengalami sakit. Bahkan, anaknya yang bungsu juga sakit akibat trauma yang dia rasakan.
“Sudah. Saya sudah berobat ke klinik. Anak saya juga ikut berobat,” katanya.