Tenant Gathering Suryacipta, Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Manufaktur

Peluncuran Suryacipta Mobile Application di acara Tenant Gathering Suryacipta
Peluncuran Suryacipta Mobile Application di acara Tenant Gathering Suryacipta
0 Komentar

JAKARTA– PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), anak usaha dari Surya Internusa Group (SSIA) mengadakan acara Tenant Gathering pada hari Rabu, 2 November 2022 di hotel Gran Melia Jakarta.

151 tamu undangan adalah tenant domestik dan internasional dari Suryacipta City of Industry, Karawang, yang berasal dari berbagai industri manufaktur seperti otomotif, FMCG, farmasi, dan lainnya.

Tenant Gathering Suryacipta diadakan sebagai wadah silaturahmi pengelola kawasan Suryacipta dengan para tenant, serta bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri manufaktur dengan turut menghadirkan diskusi bersama Pembicara Ahli terkait “Economy Outlook 2023 and Future of Industrial Estate”.

Baca Juga:TV Analog Dimatikan! Berikut Cara Nonton TV Gratis Tanpa STB Lengkap di Link IniUPDATE Kabar Terbaru Joko Kendil yang Viral di Tiktok!

Dalam presentasinya, Zikril Hakim, Real Estate Strategy & Investment Specialist PwC Strategy& Indonesia memaparkan “Kini ekonomi dunia sedang menghadapi tekanan inflasi dan pertumbuhan, bahkan IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023. Pada Oktober tahun 2021, IMF memperkirakan pertumbuhan PDB dunia tahun 2023 dapat mencapai 3,6 persen. Namun per Oktober 2022 ini, perkiraan tersebut menurun diangka 2,7 persen”.

Begitu juga dengan inflasi dunia 2023, awalnya diperkirakan sebesar 3,2 persen, namun dilakukan penyesuaian menjadi 5,1 persen. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah gangguan rantai pasok akibat perang Rusia dan Ukraina, kebijakan karantina Tiongkok, serta proses pemulihan pandemi, ucap Zikril.

Sedangkan Indonesia diproyeksikan masih dalam keadaan yang relatif stabil walaupun tetap terdampak tekanan inflasi global tahun depan, dimana diperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2023 sekitar 5 persen dari perkiraan sebelumnya 6,4 persen, dan inflasi 2023 mencapai 3,3 persen dari perkiraan sebelumnya 3 persen. Kondisi yang relatif terjaga ini didorong optimisme kebijakan moneter dan fiskal yang terjaga, termasuk melalui subsidi Pemerintah.

Johannes Suriadjaja selaku Presiden Direktur Suryacipta dalam sambutannya menyampaikan “Saat ini kita semua sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan banyak yang memperingatkan akan adanya resesi yang mengancam”.

0 Komentar