Anggaran itu sama dengan 10 kali lipat APBD Provinsi Jabar. Kawasan Rebana diguyur Rp 250 triliun. Sisanya Rp 150 triliun untuk Kawasan Jabar selatan. Sudah tergambar apa yang akan terjadi di utara Jabar dan selatan. Suatu percepatan pembangunan.
Sudah terbayang pula akan seperti apa Subang. Jika proyek-proyek strategis amanat Prespres itu sudah selesai dibangun. Semua anggaran itu untuk infrastruktur. Demikian pula Kawasan industri, pembangunan infrastruktur. Akan bermunculan pabrik-pabrik memproduksi kendaraan listrik dan produk ramah lingkungan dan high-tech. Hal itu di antaranya jadi fokus pengembangan Subang Smartpolitan.
Selanjutnya, SDM Subang harus siap. Apalagi di forum itu, Ketua APINDO Asep R Dimyati sudah mengingatkan potensi PHK besar di tahun 2023 mendatang.
Baca Juga:SUDAH DITUTUP! Inilah Tokoh 5 Besar Hasil Polling Bakal Calon Bupati Subang 2024Ketua KONI Tinjau Persiapan Pengukuhan Atlet, Gor Gotong Royong Dipercantik
“Yang terkonfirmasi ke kami, tahun depan ada sekitar 30 ribu karyawan yang rawan kena PHK. Ini dipicu krisis global. Perang Rusia-Ukraina begitu terasa dampaknya. Permintaan pasar Eropa dan Amerika menurun, terutama untuk garmen. Pemerintah harus bersiap menghadapi ini,” katanya.
Informasi ini bikin ngeri-ngeri sedap. Pembuka yang bikin kurang tenang ngopi. Tapi penting untuk disikapi. Tapi Ibu Grace sambal presentasi pengembangan Subang Smartpolitan menyelipkan saran. Agar SDM Subang dilatih sesuai dengan rencana pabrik-pabrik yang akan dibangun di Subang. Pindah dari skill garmen ke skill yang lain.
Tentu itu tidak mudah. Tapi harus dimulai. Kolaborasi pemerintah-pelaku usaha jadi kunci. Rencana bisnis pelaku usaha harus terkomunikasikan dengan pemerintah. Demikian juga regulasi pemerintah harus dipahami oleh pelaku usaha.
Maka, ngopi ini akan dilanjutkan. Di momen Subang Investment Summit Desember mendatang. Tentu akan berbeda dengan West Java Investment Summit (WJIS). Ini hajatan untuk ‘mendagangkan’ BUMD. Empowering BUMD. Maka pencapaian BUMD akan dipamerkan. Juga unit bisnis apa yang butuh suntikan ivestor harus dibuka.
Sebaliknya, perusahaan besar di Subang harus membuka diri untuk berkolaborasi. Membangun kemitraan dengan BUMD. Jika sudah demikian, BUMD Subang bisa meniru kejayaan BUMD Jakarta. Stadion JIS yang megah itu dibangun BUMD, Sirkuit Formula E dibangun BUMD. Proyek MRT dan Transjakarta juga dibangun BUMD.