2. Belajar
Fungsi selanjutnya yaitu belajar. Maksudnya, guru dapat memperoleh pelatihan secara mandiri dan berkualitas. Tak hanya itu, guru juga akan mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas.Dalam pelatihan mandiri, guru akan diberikan topik pelatihan, modul pelatihan, latihan pemahaman, cerita reflektif dan aksi nyata. Aksi nyata ini biasanya implementasi dari topik pelatihan yang dipraktekkan secara langsung kepada siswa di sekolah.
3. Berkarya
Pada fungsi berkarya, para guru dapat membangun portofolio dan memampang hasil karyanya di Platform Merdeka Belajar dalam bentuk video. Nantinya, mereka dapat saling berbagi satu sama lain dan memberikan umpan balik (feedback). Umpan balik ini nantinya akan menjadi bahan diskusi yang dapat membantu guru dalam mengembangkan dirinya secara mandiri. (https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6153972/3-fungsi-utama-platform-merdeka-mengajar-bagi-para-guru-apa-saja.)
Minimnya pengalaman dalam implementasi kemerdekaan belajar juga menentukan kualitas atau kompetensi yang dimiliki guru. Beberapa guru bahkan mengalami kesulitan untuk menguasai atau menerapkan keterampilan dasar untuk kebutuhan belajar di era digital seperti Ms. Word, membuat presentasi yang menarik dan menyenangkan, dan lainnya. Padahal, untuk melaksanakan merdeka belajar guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dengan melibatkan berbagai media atau model pembelajaran yang mendorong siswa. Kompetensi yang masih minim ini juga menjadi kendala guru dapat menjalankan merdeka belajar dengan cepat.Bukan tanpa alasan adanya perubahan selalu diiringi dengan berbagai permasalahan. Sistem pendidikan yang dianggap usang perlu diperbaiki karena hasil evaluasi yang dilakukan selama ini. Guru sebagai garda terdepan dari berbagai perubahan tersebut mau tak mau harus siap mengambil berbagai upaya dan berani belajar maupun mencoba. Agar tidak hanya beradaptasi, namun juga mampu menyiapkan siswa sebagai generasi bangsa supaya mampu menjawab tantangan di masa depan.
Baca Juga:Hujan Deras Sungai Citarum dan Cibeet Meluap, 155 Rumah di Karangligar Terendam BanjirKESEIMBANGAN ALAM DAN KECERDASAN LOKAL
Transformasi proses pembelajaran model ini, guru mungkin membutuhkan waktu lebih untuk belajar lagi supaya dapat adaptif dengan tuntutan perubahan yang diharapkan. Beberapa sekolah menentukan agenda yang cukup padat untuk melibatkan guru agar berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan. Belum tugas-tugas dan tanggung jawab lain yang menyertai. Guru sebisa mungkin bergerak dan menemukan cara kreatif inovatif dalam pembelajaran. Tidak semua guru mampu mengatur waktunya dengan baik, terutama dengan kesibukan atau persoalan yang lain yang dihadapinya.(*)