Petani Tak Produksi Garam Akibat Intensites Hujan Tinggi

produksi garam
0 Komentar

CIREBON-Sudah satu bulan lebih suasana di areal tambak sentra produksi garam Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon tak seramai seperti biasanya dari aktifitas produksi garam krosok atau garam kasar, Senin (14/11).

Pasalnya cuaca buruk dengan intensitas hujan yang tinggi membuat para petani garam memilih tidak memproduksi garam. Pantauan radarcirebon.com tampak sejumlah tambak garam dipenuhi dengan air bekas hujan yang menggemangi di tambak garam yang dibiarkan oleh para petani garam.

Meski demikian, masih ada beberapa petani garam yang masih berusaha untuk memproduksi garam krosok. Namun, hasil produksinya sangat sedikit dibandingkan pada sebelum musim hujan.

Baca Juga:Porprov XIV Jabar Sumbang Ekonomi PositifAjang Balap Motor Grasstrack, Target Sabet Emas di Porprov XIV

Minimnya produksi garam pun berdampak pada melonjaknya harga garam krosok di tingkat petani yang memcapai Rp2.500 per kilo gram. Kenaikan harga ini tidak memguntungkan petani di tengah musim hujan yang tidak bisa memproduksi garam krosok.

Sejumlah stok garam di sejumlah gudang juga sudah dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan garam krosok ke sejunlah daerah.
“Produksi untuk tahun ini berkurang banyak, dan banyak yang gagal panen karena sekarang musim hujan,”ujar Kasdirah petani garam Pangarengan kepada radarcirebon.com, Minggu (13/11).(ysp)

0 Komentar