SUBANG-Berawal dari keprihatian terhadap kondisi pertanian di Indonesia, terutama cara pandang berpikir anak-anak milenial terhadap petani, membuat pengusaha muda asal Kabupaten Subang Muhammad Adimas Wibisana terjun ke dalam bisnis pertanian hidroponik.
“Cukup miris ya di Indonesia, untuk pertanian sendiri terutama untuk anak-anak muda pertanian dianggap sesuatu yang tidak menjanjikan,” kata Muhammad Adimas Wibisana yang juga owner dari Grand Sakina Farm kepada Pasundan Ekspres, Selasa (15/11).
“Selama masih ada manusia yang hidup, yang namanya pertanian itu pasti dibutuhkan, apalagi sekarang orang juga sudah mulai melek ya terkait dengan kualitas buah-buahan,” katanya.
Baca Juga:Petani Tak Produksi Garam Akibat Intensites Hujan TinggiPorprov XIV Jabar Sumbang Ekonomi Positif
Dengan adanya green house, kata Adimas dirinya sedang mengejar pada kualitas hasil pertanian.
Untuk pasokan melon, diakui Adimas sebelum panen saja sudah banyak pihak yang menanyakan.
“Ini kan cuma ada 600 pohon ya, kemungkinan kalau saya perkirakan cepat itu habisnya, dua hari atau tiga hari ya,” tuturnya.
Muhammad Adimas Wibisana merupakan salah satu petani di Subang yang menerima bantuan Program Yess atau bantuan hibah kompetetif dari lembaga International Fund For Agricultural Depelopment (IFAD).
Menurut Muhammad Adimas, Program Yess merupakan program bantuan dari lembaga international PBB tersebut kepada para petani milenial dengan rentang usia maksimal 39 tahun.
Untuk Kabupaten Subang sendiri penerima manfaat dari program Yess tersebut ada sekitar 30-35 penerima manfaat.
“Totalnya yang mendapatkan program Yess itu ada sekitar 30 sampai 35 orang. Ada petani, jambu, melon, pepaya, cabek, jamur, terus peternakan juga ada,” kata Muhammad Adimas.
Baca Juga:Ajang Balap Motor Grasstrack, Target Sabet Emas di Porprov XIVBangkitkan Kembali Ikon Wisata Subang Utara, Pengelola Terus Pantai Pondok Bali
Untuk Program Yess, Kata Adimas untuk awalan itu merupakan program bantuan berupa hibah kompetetif berupa uang.
“Setelah mendapatkan hibah itu dari Yess sendiri tidak dilepas. Jadi ada program pembinaan, ada mentor yang membantu mengembangkan usaha, baik dari segi perawatan tanaman atau juga dari segi pemasaran,” kata Muhammad Adimas.