Moda Transportasi Tradisional Delman Mulai Tergerus Zaman

Delman
CERIA: Sejumlah anak-anak bergembira naik delman sebelum dikhitan. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Jadikan Komponen Pendukung Pariwisata

Perasaan senang terpancar dari raut wajah Opik, 36, seorang kusir delman di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Delman miliknya serta rekan-rekannya, disewa untuk mengarak rombongan anak-anak yang akan disunat. Sepanjang jalan, puluhan anak yang menaiki alat transportasi tradisional yang dihiasi berbagai pernak-pernik itu diperlakukan seperti raja.
—-
Di balik kegembiraan dan senyumnya yang merekah, warga Kampung Sukamaju Desa Kayuambon Kecamatan Lembang, terdapat kecemasan. Lantaran satu-satunya sumber penghasilan menjadi kusir delman makin berkurang akibat tergerus jaman.

Opik yang sudah menjadi kusir sejak SD bersyukur di hari itu mendapatkan uang lebih dari biasanya, sehingga bisa lebih cepat pulang ke rumahnya. Padahal di hari biasa, dari hasil bekerja menarik penumpang paling banyak hanya membawa uang Rp50 ribu.

“Sekarang paling hanya dua kali narik, karena penumpangnya sepi. Pulang pergi pasar, dari pagi sampai siang. Paling banyak bawa uang ya sekitar Rp 50 ribuan,” ucap Opik.

Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Titip Peran Jaga Kondusifitas Jelang Tahun PolitikGrand Prize Undian Simpedes, Nasabah BRI Bunihayu Dapat Hadiah Mobil

Delman masih Mangkal di Pasar Panorama

Di wilayah Lembang, keberadaan delman masih bisa dijumpai mangkal di sekitar Pasar Panorama dengan trayek Lembang Atas, Cikidang dan Sespim, walaupun kini jumlahnya tidak sebanyak seperti puluhan tahun lalu. Menurut dia, keberadaan delman kian tergerus di era moda transportasi modern terlebih dengan adanya berbasis online.

“Sekarang kusir yang masih eksis paling tersisa sekitar 10 orang. Beda dengan zaman dulu, sampai ada 30 orang. Selain karena perkembangan jaman, profesi ini semakin meredup lantaran tidak ada generasi penerus,” ujarnya.

Opik mengaku tidak memasang tarif untuk sekali jalan, namun biasanya penumpang memberikan uang Rp5.000 dari Sespim sampai Pasar Panorama. Agar masih bisa bertahan akibat penurunan minat penumpang, sebagian kusir mencari pendapatan lebih di tempat wisata.

“Kalau hari libur Sabtu-Minggu biasanya di De Ranch buat narik wisatawan, di sana bisa dapat uang hingga Rp200 ribu,” tuturnya.

0 Komentar