Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut

Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut
Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut
0 Komentar

Kedua pemimpin itu memang sempat bertemu 10 menit di Bali. Hanya 10 menit. Ini saja sudah menandakan kondisi hubungan keduanya tidak sedang baik-baik saja.

Pertemuan 10 menit itu pun bukan di ruang khusus. Itu dilakukan di sela-sela acara di malam pertama di Bali. Pertemuan itu bisa dilihat banyak orang. Di tempat terbuka. Banyak juga tokoh lain yang mengadakan pembicaraan semi formal seperti itu di ruang besar itu.

Isi pembicaraan itu bocor. Media di Kanada ramai memberitakannya. Xi Jinping terlihat tidak bisa menerima kenyataan itu. Di saat bertemu Trudeau Jinping membicarakan soal kebocoran itu.

Baca Juga:Final Volly Porprov Jabar di Subang Hari Ini, Ada SBY Mantan Presiden Ke 6 di Daftar Tamu yang HadirPolemik Pembangunan Masjid Margonda Depok, Ridwan Kamil: Musyawarahkan Sebaik Mungkin

Selama ini Tiongkok memang sudah marah kepada Kanada. Di Bali kemarin dicoba diredakan. Keduanya bertemu khusus meski hanya 10 menit. Itulah pertemuan pertama sejak 3 tahun lalu.

Selama ini kemarahan Tiongkok pada Kanada memang melebihi kemarahannya pada Amerika Serikat. Terutama sejak bos Huawei, madam Meng Wanzhou, ditangkap di Bandara Vancouver, 2018.

Setelah berbagai usaha membebaskannya gagal, Tiongkok membalas dengan menangkap dua orang Kanada yang lagi di Tiongkok. Salah satunya dijatuhi hukuman mati.

Drama saling tangkap itu berlangsung dua tahun. Kehidupan tokoh-tokoh bisnis jadi mainan politik. Ujung-ujungnya mereka dibebaskan. Derita sudah telanjur begitu dalam.

Setelah isi pertemuan 10 menit itu jadi berita media di Kanada ketegangan pindah ke Bali. Mengapa media di Kanada menceritakan isi pembicaraan dua kepala pemerintahan. Memang media hanya mengutip ”sumber dari orang pemerintahan Kanada yang bisa dipercaya”. Tapi sumber itu siapa lagi kalau bukan yang ada di Bali.

Jinping pun menegur Trudeau: tidak sepantasnya isi pembicaraan tingkat tinggi seperti itu dibocorkan ke media. Sopan santun diplomasi tingkat tinggi, kata Jinping, tidak begitu.

Trudeau mengelak teguran itu dengan alasan di Kanada orang bebas bicara apa saja. Di masa lalu, sekarang, dan akan datang.

Baca Juga:Ridwan Kamil Terharu Uji Coba Kereta Cepat Jakarta – Bandung Disaksikan Dua PresidenSri Asih Film Trailer 2022, Lengkap 9 Link Download Film Indonesia

Jinping terlihat tidak suka dengan alasan itu. Pembicaraan dua pemimpin negara, katanya, harus didasari pada ketulusan dan kesetaraan.

“Sudahlah…” kata Jinping dalam bahasa Mandarin (“hao…”) sambil menyalami Trudeau dan menjauh dari pemimpin muda itu. Kata “hao” di situ biasa diterjemahkan dengan “baiklah” tapi dalam konteks body language Jinping saat itu bisa juga diartikan “Ya sudahlah…”.

0 Komentar