Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut

Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut
Catatan Harian Dahlan Iskan: Buntut Buntut
0 Komentar

Itu adegan langka.

Media yang dikontrol ketat di Tiongkok tidak pernah menampilkan gambar pemimpin mereka yang di luar skenario pencitraan seperti itu. Maka video di Bali bersama Trudeau itu sangat langka. Banyak yang berkomentar “dari video itu kita bisa tahu karakter asli Jinping”.

Bukan hanya gambarnya yang langka. Peristiwanya pun sulit ditemukan: seorang pimpinan negara menegur pimpinan negara lain di tempat yang cukup terbuka. Ada yang merekam pula.

Buntut video itu pasti akan sangat panjang. Juga pelajaran berharga bagi kelas-kelas hubungan internasional di kampus-kampus. Terutama dalam mata kuliah tata krama diplomasi.

Baca Juga:Final Volly Porprov Jabar di Subang Hari Ini, Ada SBY Mantan Presiden Ke 6 di Daftar Tamu yang HadirPolemik Pembangunan Masjid Margonda Depok, Ridwan Kamil: Musyawarahkan Sebaik Mungkin

Tugas wartawan memang mencari tahu apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan 10 menit itu. Terserah pejabat tinggi di situ: mau atau tidak membocorkan isi pembicaraan mereka kepada wartawan.

Dalam kasus video itu kelihatannya wartawan Kanada punya hubungan dekat dengan pejabat tinggi yang terlibat dalam perundingan. Atau jangan-jangan dekat dengan Trudeau sendiri. Trudeau memang jadi media darling di Kanada. Media suka padanya.

Yang penting si wartawan dapat bocoran yang dia inginkan. Hanya saja dia mendapat pesan dari pejabat tinggi tersebut: “Jangan menyebut siapa sumber beritanya”.

Menurut “sumber” itu isi pembicaraan 10 menit Trudeau-Jinping adalah soal intervensi Tiongkok di Pemilu Kanada September tahu lalu.

Partai Trudeau, Liberal, memang masih mendapatkan suara terbanyak, tapi suaranya merosot drastis. Hampir kalah. Liberal kini bukan mayoritas lagi di parlemen. Secara popular-vote pun Trudeau kalah. Ia harus berkoalisi untuk jadi perdana menteri lagi.

Trudeau juga mempersoalkan berdirinya pos-pos polisi Tiongkok di Toronto.

Di kota itu terdapat hampir 800.000 orang Tionghoa. Jumlah komunitas Tionghoa di Toronto hanya kalah banyak dengan di kota Vancouver. Beda dikit. Persentase etnis Tionghoa di Vancouver paling tinggi (20 persen) dibanding etnis apa pun lainnya.

Yang disebut pos polisi itu adalah pos bantuan sosial bagi warga Tionghoa setempat. Terutama untuk mereka yang kurang paham akan hukum dan aturan Kanada. Termasuk bagaimana mengurus surat izin mengemudi atau perpanjangannya. Hal serupa juga ada di New York. Yakni di dekat China Town New York City. Pos itu dianggap kian penting terutama setelah semakin banyak etnis Tionghoa jadi korban kebencian ras di Amerika.

0 Komentar