SUBANG-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bersama anggota Komisi IX DPR RI terus melakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja.
Caranya melalui Sosialisasi Komunikasi Informatika dan Edukasi (KIE) yang dilaksanakan Jum’at (25/11) di Rumah Makan Karomah, Sagalaherang.
Anggota Komisi IX DPR RI, Linda Megawati, S.E,. M.Si yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia khususnya Subang, harus diawali dengan mempersiapkan para remaja yang ingin menikah, agar memperhatikan asupan makanan bahkan memeriksa kondisi kesehatan sebelum menikah.
Baca Juga:Pengangkatan Ribuan PPPK Guru di Subang Bentuk Apresiasi Pemda, Kadisdikbud: Peluang Positif Atasi Kekurangan GuruMahasiswa UiTM Malaysia dan Universitas Subang Garap Program Pengabdian kepada Masyarakat
“Untuk anak-anak muda yang mau menikah upayakan sebelum menikah kondisi kesehatannya baik, nanti ketika hamil para anak muda tersebut sudah siap dan paham dalam menjaga kesehatan diri dan balitanya nanti,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Drs Wahidin M.Kes mengatakan, pentingnya membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap desa guna untuk pendampingan kepala keluarga berisiko stunting di desanya masing-masing.
“Jadi dalam percepatan penurunan stunting ini harus dilakukan secara bersama, baik itu dari TPK dan masyarakat lainnya. Karena percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan hanya dari satu pihak saja,” ujarnya.
“Karena permasalahan stunting ini dimulai dari tidak adanya perencanaan yang matang dalam berkeluarga, kebanyakan remaja melakukan pernikahan dini yang sangat berpengaruh terhadap potensi stunting,” unggkapnya.
Ia menambahkan, melalui sosialisasi ini BKKBN terus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih paham dan sadar mengenai stunting.(cdp/ysp)