Disitulah yang menjadikan tantangan kami sebagai orang tua. Bagaimana kami menanamkan nilai-nilai dan karakter yang baik kepada anak-anak kami, ditengah tantangan pengaruh lingkungan, gadget serta media sosial (medsos). Pada akhirnya, kami memaksimalkan doa kepada Gusti Allah; semoga putra-putri kami dijadikan anak-anak yang soleh solihah, halus tutur budi, bahasa dan karakternya, barokah dan manfaat hidupnya. Pun berusaha untuk menjalankan nasehat puisi Dorothy Nolte Law yang ditulisnya pada tahun 1954 di koran Torrance Herald di Southern California.
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
(Kang Marbawi, 011222)