Tapi pembentukan Perda tersebut merupakan inisiatif yang baik. Banyak daerah yang sudah membentuknya. Tentu dengan nama yang berbeda. Kabupaten Demak juga sudah membentuk peraturan daerah yang menjamin kemudahan investasi.
Namanya Perda Pemberian Insentif dan/atau Kemudahaan Investasi. Langsung ke inti masalah: Pemda Demak menjamin kemudahan proses berinvestasi.
Apa saja insentif yang diberikan: kemudahan perizinan, potongan pajak pokok daerah, potongan pokok retribusi, keringanan bunga bank untuk usaha mikro, pemberian pelatihan, akses tenaga kerja, akses lahan investasi dan tenaga kerja terampil. Dievaluasi setiap tahun. Masyarkat boleh melaporkan perusahaan yang tidak patuh.
Baca Juga:Apa Itu Subang Investment Summit dan Mengapa Penting Digelar di Subang?Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Jadi Keynote Speaker di Subang Investment Summit 2022
Perusahaan juga wajib memperhatikan dan melindungi aspek keselamatan, lingkungan dan budaya lokal. Mengutamakan tenaga kerja lokal dan berkontribusi untuk lingkungannya melalui dana CSR.
Tapi di Perda tersebut tidak mensyaratkan kerjasama dengan BUMD. Sepintas, saya pernah ikut diskusi Perda inisiatif yang digodok tentang ekosistem investasi, bermuatan kerjasama dengan BUMD. Suatu komitmen dan dukungan yang kuat untuk BUMD. Tinggal nanti diperjelas agar tidak dimaknai: makin banyak meja yang harus dilalui investor. Itu komitmen dan upaya agar Subang tidak jadi penonton.
Upaya lain, mungkin hanya upaya kecil, komitmen Subang ramah investasi akan dihajatkan melalui Subang Investment Summit (SIS) 2022. Sejumlah perusahaan besar seperti Indika Group, Artha Graha Group, Surya Cipta, Pertamina, PT PPI sebagai operator Pelabuhan Patimban akan hadir. Masih banyak pula perusahaan mitra BUMD yang akan hadir.
Inilah forum summit untuk mendorong kolaborasi dan memicu kemudahan investasi. Masyarakat umum juga bisa hadir, merasakan atmosfer untuk mendorong ekosistem investasi di Subang makin baik.
Semoga obor kecil ini bisa memandu kita menembus ramalan tahun gelap 2023.(clue)