Tepo Seliro Bukan Sekedar Toleransi, Tepo Seliro adalah Salah Satu Inti Nilai Kemanusiaan

Pojokan
Pojokan
0 Komentar

Entah dimengerti atau tidak oleh anak lelakiku. Tapi dalam hati saya berguman, “Aku pun sedang belajar itu, nak”.

Saya melamun, apa yang saya sampaikan kepada anak lelakiku, tak banyak menemukan faktanya dalam kehidupan sosial. Merebaknya nafsu Machiavelli -yang menghalalkan segala cara untuk meraih keinginan/kepentingan/kekuasaan, jelas-jelas mengabaikan tepo seliro. Sikap kerendahan hati dan mementingkan maslahat bersama teronggok dipojok.   Yang dimunculkan adalah stigma yang dibangun untuk memperkuat posisi kepentingan sendiri dan atau menyudutkan pihak lain. Karakter Machiavelli yang jelas mengabaikan azaz tepo seliro, hanya berdampak pada disharmoni sosial, polarisasi ekstrem dan kerapuhan sosial/bangsa.

Sudahlah nak, tak usah kau terpapar lamunan ayahmu. Cukup kau belajar mengasah kepekaan nuranimu. Terasah kalau kau mau mengamati orang-orang di sekitarmu, apakah kau merasa gelisah, jika melihat sesuatu yang melanggar nilai kemanusiaan? Jika kau gelisah, itu tandanyanya nuranimu mulai terasah.

Baca Juga:PROMO 12 12 SHOPEE! Bagi-bagi Hp OPPO dan Voucher 1 Juta, Buruan Klik di Sini Sebelum Terlambat!Cara Mendapatkan Promo 12 12 2022, Shopee Bagi-bagi Smartphone OPPO

Ayahmu pun masih belajar mengasah kepekaan itu. Yang sepatutnya sudah tertanam sejak mengenyam pendidikan dasar. Entah di sekolahmu. Semoga Mas Menteri Nadiem pun kuat dalam menguatkan “empat kepekaan” di lembaga pendidikan. (Kang Marbawi, 121222)

0 Komentar