Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh faktor eksternal adalah tantangan di era digital, derasnya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dll. P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif, serta dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan sesuai dengan visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Sementara Profil Pelajar Pancasila diharapkan bisa mendukung visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dengan prinsip P5 yaitu:
(1). Holistik, adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah. Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam. Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, termasuk masyarakat sekitar dimana dia berinteraksi dan komponen lain.
Baca Juga:Kabupaten Purwakarta Paling Inovatif dalam Upaya Penurunan Stunting TerintegrasiGaluh Mas Mulai Terapkan Layanan Parkir Non Tunai
(2). Kontekstual, adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran. Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan. Peserta didik dikenalkan dengan dunia luar dimana dia kedepan harus mengisi kehidupan nyata di masyarakat.
(3). Berpusat pada Peserta Didik, yaitu prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif. Dengan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar. P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya. Pendidik harus bisa menciptakan iklim belajar yang sehat untuk peserta didik sehingga bisa berkembang secara optimal semua potensi yang dimilikinya.