Kegiatan pembelajaran, tidak ada proses belajar tanpa adanya hubungan antar manusia. Murid mengenal pelajaran dan proses belajar selalu melalui gurunya. Kualitas hubungan antara guru dan murid akan menentukan kualitas proses belajar. Tidak ada anak, bahkan diri kita yang mau belajar dari orang yang tidak kita sukai.
Lebih banyak mendengarkan dan lebih banyak memahami anak didik adalah langkah awal yang perlu kita lakukan karena apabila kita memanusiakan hubungan pada anak, anak juga akan memanusiakan hubungan dengan kita.
Guru harus menjadi sosok yang membimbing, mengarahkan dan mengayomi serta memahami anak-anak didiknya. Memahami banyak hal tentang anak, meliputi potensi, hambatan belajar, gaya belajar, kegemaran, serta latar belakang keluarga, ekonomi, dan budaya anak. Apabila guru mampu memahami dengan baik anak didiknya, dalam praktik pembelajaran, guru dapat merencakan kegiatan belajar yang lebih efektif dan menyenangkan, dan juga menciptakan pembelajaran yang ramah terhadap anak dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Membangun kegiatan belajar tentang sesuatu yang kontekstual serta membangun keterampilan, bukan lagi sekedar mentransfer ilmu pengetahuan.
Implementasi memanusiakan hubungan misalnya regulasi dalam kegiatan pembelajaran harus dibuat bersama. Murid tidak dianggap sebagai makhluk hampa, tetapi mereka harus diajak dialog untuk melakukan diagnostik tentang kemampuan apa yang mereka miliki, apa yang menjadi minatnya, cara belajar bagaimana yang mereka sukai, dan cara penilaian apa yang mereka inginkan dan tidak merugikan mereka. Dengan demikian, murid akan menjadi lebih responsif terhadap kita karena mereka merasa dihargai dan didengarkan. Pembelajaran yang akan kita lakukan akan dapat berjalan dengan lebih baik apabila murid sudah menunjukkan respon positif terhadap kita.
Baca Juga:Telkomsel Gelar Poin Festival 2022, Hadirkan Pengalaman Program Loyalitas Bernilai Tambah Bagi Pelanggan di Penghujung Tahun Kado Akhir Tahun Perumdam Karawang Pertahankan Top Digital Awards 2022
Pada akhirnya, guru ‘dipaksa’ untuk selalu belajar. Dengan demikian, memanusiakan hubungan memantik guru untuk selamanya menjadi pembelajar sejati. Guru menjadi pembelajar sepanjang hayat. Ketika guru mempraktikkan kegiatan pembelajaran dengan hubungan yang memanusiakan. dampak positifnya adalah adalah guru akan diterima oleh anak. Apabila fase ini sudah tercapai, maka akan mempermudah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan baik. Kualitas hubungan guru dengan anak didik baik, mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Guru harus berperan sesuai kodratnya , tidak saja mengajar tetapi harus menjadi pendidik yang baik, tidak hanya mentransfer ilmu akan tetapi juga menstransfer moral atau akhlak sehingga perilaku guru memang harus digugu dan ditiru.(*)