Khusus Pemilik Kapal 5 GT
SUBANG– Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini mengharuskan nelayan yang memiliki kapal di bawah 5 Gross tonnage (GT) urung melaut. Untuk mengisi waktu, mereka memilih menjadi menjadi pengerajin ikan asin hingga tukang ojek dadakan.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Subang, mencatat sekitar 560 nelayan saat ini tidak melaut akibat cuaca ekstrem.
“Ada 560 nelayan dari 700 nelayan yang menggunakan kapal di bawah 5 GT terpaksa tidak melaut karena khawatir dengan cuaca ekstrem,” ungkap Kepala Bidang Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Budi Rakhman kepada Pasundan Ekspres, Senin (26/12).
Baca Juga:Realisasi Investasi Capai Rp 5,75 TriliunArus Balik Natal, Warga Bantu Turun ke Jalan
Budi menyebut, nelayan di atas 5 GT tetap melaut. Misalnya nelayan yang menggunakan kapal 30 GT tetap melaut meskipun cuaca ekstrem, karena kapasitas dan kekuatan kapal sabgat memungkin.
“Nelayan yang menggunakan kapal besar dengan ukuran 30 GT sebanyak 300 kapal, kapal itu tetap melaut untuk menangkap ikan,” katanya.
Pihak DKP berkordinasi dengan para camat di wilayah Pantura, agar mendorong para nelayan yang tidak bisa melaut untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah ataupun pusat. Bantuan tersebut baik berupa uang tunai ataupun sembako.
“Kita sudah berkoordinasi dengan camat-camat agar mereka bisa diusulkan mendapatkan bantuan selama tidak bisa melaut,” ujarnya.
Aktivitas tidak melaut sejumlah nelayan ini berdampak pada harga ikan ke pasar. Pedagang ikan di pasar Pujasera Subang Yonah (50) mengatakan, harga ikan laut mengalami kenaikan.(ygo/ysp)