Diduga Terpeleset, Jasad Ega Mengambang Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

Saluran Irigasi
EVAKUASI: Jasad Ega yang diduga terpeleset di bantaran irigasi berhasil dievakuasi petugas dan langsung dilakukan assessment. UPSE SAPEULOH/PASUNDAN ESKPRES
0 Komentar

KARAWANG-Warga Desa Karyamukti Kecamatan Lemahabang, digegerkan penemuan mayat lelaki yang diduga terpeleset ke saluran irigasi, Minggu (1/1). Korban teridentifikasi bernama Ega (25), warga Dusun Peundeuy 1 Desa Karyamukti Kecamatan Lemahabang. Korban diduga terpeleset di curugan arah timur irigasi, hingga akhirnya tercebur di aliran air dengan debit air cukup tinggi karena hujan.

Kasie Trantib Desa Pulojaya Asep Suherman mengatakan, Ega diduga terpeleset di bantaran irigasi sekitar pukul 06.00 Wib pagi dan kabarnya diketahui oleh warga sekitar yang melintas. Debit air yang cukup deras karena beberapa hari terakhir di guyur hujan, membuat nyawanya tidak tertolong dan baru terevakuasi pada pukul 08.00 WIB.

“Beberapa upaya dilakukan untuk mengevakuasi Ega, karena selain debit air, ketinggian turap pintu air ulekan juga tinggi, membuat masyarakat menggunakan media tambang dan melibatkan beberapa warga,” ujarnya.

Baca Juga:Sinergi Foundation Ajak Masyarakat Tingkatkan Kebaikan Melalui #BerbagiNextLevelRSUD Karawang Jadi Rujukan Pasien Jantung Jawa Barat

Dijelaskan, jasad Ega, berhasil diangkat sekitar pukul 08.00 WIB pagi dan menjadi tontonan masyarakat sekitar yang penasaran. “Diduga terpeleset dan diketahui warga, kemudian tenggelam dan langsung meninggal dunia beberapa menit kemudian,” katanya.

Usai dievakuasi dan sebelum dikebumikan, pihak kepolisian Polsek Lemahabang, melakukan assesment dan identifikasi hingga mengarahkan visum. Baru kemudian, jasad di bawa ke rumah duka di Desa Karyamukti. “Setelah di evakuasi, jasadnya di identifikasi detail dan di visum, ” katanya.

Atas kejadian ini, Asep Suherman mengimbau, harap menjadi perhatian masyarakat sekitar, petani dan lainnya untuk berhati-hati saat musim penghujan berjalan di bantaran irigasi dan pintu air. “Potensi licin dan debit air tinggi mengancam jiwa,” katanya.(use/vry)

0 Komentar