Setiap manusia memiliki permasalahan hidupnya masing-masing. Ada kalanya ujian hidup yang dihadapi membuat seseorang putus asa. Namun, di tengah kesulitan tersebut, umat Muslim diajarkan untuk berharap hanya kepada Allah semata.
Dikkutip dari kumparan dalam ajaran Islam, Allah SWT merupakan satu-satunya tempat bersandar kaum Muslimin. Saat sedang sedih dan terpuruk, Allah yang menjadi penyelamat dan bisa membantu umat-Nya menyelesaikan apa pun masalah mereka.
Bahkan, Zahrana an-Ni’mah dalam buku Jalan Membeli Bahagia menuliskan, berharap kepada manusia adalah patah hati yang paling disengaja. Maksudnya, meski Allah memberi pertolongan melalui perantara manusia atas seizin-Nya.
Baca Juga:Game Penghasil Uang Terbanyak, Langsung Cair!Free Link Film Dokumenter Sour Grapes, Kisah Penipuan Terbesar di Dunia
Kuasa manusia tidak sebesar kuasa-Nya. Jadi, akan sangat mengecewakan jika keinginan yang diharapkan tidak terjadi.
Berbeda jika berharap kepada Allah. Meski harapannya tidak sesuai, tidak ada rasa kecewa yang muncul, sebab Allah akan mengganti dengan rencana-Nya yang lebih indah. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam salah satu riwayatnya:
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih. Adapun tidak disebutnya nama sahabat tetap tidak mencacati hadits tersebut karena seluruh sahabat itu ‘udul yaitu baik)
Ayat Jangan Berharap kepada Manusia
Al Ikhlas Ayat 2-4
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ (1) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ (2) وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (3)
Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Al Insyirah: 8
وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Artinya: “Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
Al Maidah: 23
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, ‘Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.”
Al Ankabut: 41
مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”