Pengelola SPBU Langsung Ganti Rugi
KARAWANG-Video yang memperlihatkan sejumlah kendaraan mogok usai mengisi BBM tercampur air di SPBU Rengasdengklok, Kabupaten Karawang viral di media sosial. Dalam video, si perekam memperlihatkan botol berisi BBM jenis pertalite berwarna kuning pekat.
Diduga BBM tersebut sudah tercampur air hingga berubah warna dan menyebabkan sejumlah kendaraan roda dua dan empat mengalami kerusakan mesin.
Terlihat warga berkerumun di sekitar SPBU Rengasdengklok untuk menemui pihak pengelola. Mereka hendak menuntut kompensasi atas rusaknya kendaraan mereka.
Baca Juga:370 Hektare Sawah Terancam Gagal PanenCuaca Buruk Tidak Melaut, Nelayan Terlilit Hutang
Pihak pengelola SPBU, Teguh membenarkan BBM jenis pertalite yang dijual di tempatnya telah tercampur air.
Hal itu akibat hujan besar yang terjadi sejak Selasa (3/1) kemarin, sehingga menyebabkan rembesan air masuk ke tangki bawah tanah.
“Peristiwa ini tidak terlalu lama, cuma ada beberapa motor. Ketika ada motor yang mogok saat habis ngisi bensin, kita langsung cek kebenarannya, dan bensin atau BBM yang keluar dijual sekitar 100 liter,” ujarnya, Rabu (4/1).
Ia menyebut, sebanyak 26 pengendara motor dan 4 pengendara mobil yang komplain karena kendaraannya rusak sudah diberikan ganti rugi.
“Mereka yang dirugikan sudah mendapatkan kompensasi sebesar Rp 500 ribu, sedangkan untuk kendaraan roda empat atau mobil sebesar Rp 1 juta. Semua kompensasi sudah kita selesaikan dan kita sudah melakukan pertanggungjawaban selaku pengelola,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan agar masyarakat jangan memanfaatkan situasi di balik peristiwa ini.
Pasalnya, ia menyebut banyak pengendara lain yang mengklaim kendaraannya rusak dan ikut meminta ganti rugi.
“Banyak kendaraan yang datang dengan alasan untuk menuntut ganti rugi akibat kendaraanya mogok. Tapi setelah dimintai keterangan meleset semua, tidak sesuai dengan kejadian,” sesalnya.
Jadi akibat musibah ini, lanjutnya, masih banyak yang memanfaatkan juga. Atas kelalaian yang terjadi, pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi secara internal dan lebih hati-hati dalam melakukan penjualan bahan bakar.