Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan tersebut masih memiliki kelemahan, di antaranya ialah:
1. Masih terasa sulit untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi yang betul-betul dapat memberikan pengalaman belajar berbeda kepada siswa dan disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan ataupun kebutuhannya. Hal ini terjadi karena jumlah siswa yang banyak dengan motivasi dan kecepatan belajar yang berbeda. Terdapat beberapa kelompok yang anggotanya memiliki kemampuan di atas rata-rata sementara yang lainnya di bawah rata-rata. Kondisi ini terjadi karena mereka diberi keleluasan menentukan anggota kelompok dan pola itu terbentuk sejak lama dan telah duduk saling berdekatan sejak awal.
2. Penilaian proses belajar juga masih sulit dilaksanakan dengan baik sebab kemampuan guru yang terbatas untuk mendeteksi beragam gaya, tingkat kemampuan, dan kebutuhan belajar setiap siswa. Hal ini terjadi karena guru tidak melakukan asesmen awal dengan baik.
Baca Juga:Keragaman Potensi Siswa, Bagaimana Menyikapinya?Bawaslu Ingatkan ASN dan Kades Tidak Terlibat Politik Praktis
3. Meskipun masih terdapat kekurangan dalam praktik baik ini, akan tetapi diperoleh kemajuan dan peningkatan keterlibatan siswa jauh lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran lainnya. Selain itu, beragam kompetensi siswa dapat dikenali melalui berbagai macam aktivitas berbeda meskipun mengerjakan tugas yang sama.
4. Pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan dalam praktik baik ini meliputi diferensiasi dalam hal konten/materi ajar, proses pembelajaran, dan produk yang dihasilkan oleh siswa.
Sungguh merupakan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna serta melatih memiliki 8 kompetensi geografi. Selamat mencoba!