Disruptif Digital di Ujung Pemilu

Disruptif Digital
0 Komentar

Perilaku pengguna media sosial yang terburu nafsu untuk menyebarkan berita yang diterima ke berbagai grup tanpa memverivikasi adalah sebuah perilaku yang tidak terpuji dan juga kekritisan pengguna media sosial yang sudah berfikir rasional menjadi bagian dari perilaku sehat termasuk meminimalisir dampak berita hoax. Setiap ada kata diteruskan berarti bukan berita yang orisinal dan saat ini hobi diteruskan sudah jadi trend kekinian tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat berita diteruskan.

Sebuah tanggung jawab yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan kestabilan Nasional. Kestabilan harus dibangun oleh masyarakat yang terdiri dari para netizen-netizen yang bijak. Kepedulian dan kepekaan untuk bijak dalam media sosial perlu dikembangkan. Netizen-netizen kritis perlu dibangun. Penangkalan berita hoax dilakukan dengan mencari kebenaran berita. Setiap masyarakat bertanggung jawab untuk mencari kebenaran terhadap sebuah berita dengan cara meverivikasi berita melalui sarana yaitu chatbot whatsapp dengan Kalomasada, aplikasi berita Hoax Buster Tools. Setelah menyakini berita tersebut hoax maka dapat melakukan Langkah dengan memberikan laporan terhadap berita tersebut. Gerakan Anti Hoax menghadapi Pemilu tahun 2024 perlu dilakukan secara massal.

Tujuan Gerakan Anti Hoax adalah memberikan cara berpikir yang kritis, obyektif, khususnya menciptakan kondisi Pemilu tahun 2024 yang LUBER dan jernih. Ketepatan kondisi ini yang memberikan dukungan bagi Indonesia menjadi Macan Asia. Anti Hoax…Indonesia Merdeka… Indonesia Jaya.(*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar