PURWAKARTA-Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka, sejumlah Guru Akidah Akhlak pengajar di level Madrasah Aliyah di Purwakarta kembali mengikuti kegiatan Workshop. Kegiatan itu sendiri diselenggarakan oleh MGMP Akidah Akhlak Tingkat Madrasah Aliyah Kabupaten Purwakarta yang diketuai oleh Akhmad Sulaiman.
Kegiatan Kurikulim Merdeka sendiri digelar sejak Desember 2022, terbagi kedalam 4 sesi kegiatan, yakni Penyampaian Materi mengenai Kurikulum Merdeka dan Implementasinya dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, Penyampaikan Materi Mengenai Modul Ajar dan Asesmen, Praktik Pembuatan Modul Ajar dan Asesmen, dan Pratik Pembelajaran Teman Sejawat.
Kegiatan berlangsung di Gedung Billinia dan di MAN Purwakarta, Kegiatan ini sebagai respon atas adanya kebijakan yang disampaikan Direktur KSKK Madrasah.
Baca Juga:Bupati Anne Dukung Kemajuan PersipoMenikmati Sajian Unik Mie Ayam Coet & Bakso Tajir di Purwadadi
“Di tahun 2023, semua madrasah harus menerapkan kurikulum merdeka. Kegiatan ini diharapkan memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman terkait bagaimana pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam konteks kurikulum merdeka, yakni pembelajaran berdiferensiasi, guru sebelumnya harus membedah capaian pembelajaran, mengembangkan modul ajar pembelajaran berdiferensisasi, mengembangkan instrument asesmen, melakukan asesmen diagnostik kemudian melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan melaukan asesmen,” terang Khususwanto salah seorang nara sumber workshop.
Seorang kepala SMP dan Guru adalah seorang Penggerak, maka diharapkan mampu membedah aspek umum kurikulum merdeka, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen, modul ajar dan mengawal praktik peer teaching.
Ditempat yang sama Kepala Kemenag Kantor Kabupaten Purwakarta, H. Sopian mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dimana saat guru lain sedang berlibur, namun guru akidah Akhlak MA diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dirinya agar menjadi guru yang lebih profesional.
Dia menambahkan akan pentingnya bersikap dan bertindak moderatif dalam segala macam tindakan, seorang tenaga pengajar khususnya di era kurikulum baru di tahun 2023 ini.
“Guru harus menyadari posisi dan kondisi dirinya, untuk kemudian berusaha mencapai derajat kapasitas dan ukuran profesionalisme guru sebagaiamana perundang-undangan yang berlaku,” kata Sopian.
Ia juga menyatakan akan pentingnya penerapan dari hasl kegiatan ini. Sebelum secara resmi pemberlakuan kurikulum merdeka secara massif diberlakukan, madrasah dan guru madrasah dipersilahkan untuk secara bertahap menerapkan kurikulum merdeka pada aspek-aspek yang dimungkinan dapat diterapkan, diantaranya adalah pembelajaran berdiferensiasi.