SUBANG-Anggaran sangat dibutuhkan dalam mendompleng kegiatan-kegiatan. Tidak terkecuali organisasi yang bersifat sosial seperti KPAD Subang yang mana membutuhkan kegiatan yang maksimal.
“Anggaran sangat dibutuhkan untuk mendompleng kegiatan ya itu tadi, ketika anggaran minim pasti berdampak,” ujar Kepala Sekertariat Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Subang, Engkus Kusnali.
Pada tahun 2023 ini, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp600 juta, namun pemerintah daerah kabarnya hanya bisa merealisasikan Rp200 juta saja. Padahal idealnya anggaran untuk KPAD Subang itu di angka Rp600 juta.
Baca Juga:Empat Strategi Hadapi Ancaman Resesi, Upaya Tekan Laju Inflasi Tahun 2023Punya Utang Rp25 Miliar, Tiga Tahun Kartu Indonesia Sehat Tidak Bayar RSUD Subang
Dijelaskan Engkus, dengan anggaran yang minim ditahun 2023 ini, ia hanya bisa berharap kekerasan terhadap anak tidak terlalu mencuat, sehingga kegiatan pun bisa dipilah-pilah. Ia mengaku, untuk anggaran yang diberikan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, selalu dipergunakan untuk sosialisasi,bhonor termasuk untuk penanganan pelaporan kekerasan.
KPA Keluhkan Minimnya Anggaran
Sama halnya dengan KPA, organisasi yang menangani HIV/AIDS di Subang yang mengeluhkan minimnya anggaran. Hal itu dijelaskan oleh Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah Subang dr Encep Sugiana, tahun 2021 pihaknya tidak diberikan anggaran sama sekali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, sehingga harus memakai dana talang. Tahun ini, pihaknya mengusulkan anggaran sebesar Rp600 juta, disamping untuk membayar dana talang pada tahun 2021 juga untuk operasional tahun 2023.
“Bisa dibayangkan ditahun 2021 kita tidak diberi anggaran. Alhasil, kita harus meminjam dana talang yang harus diganti,” katanya.
Dijelaskan Encep, ia meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Subang agar bisa memberikan anggaran secara maksimal, karena salah satu indikator kabupaten sehat adalah minim nya penyebaran HIV/AIDS.
“Usulan kita mohon direalisasikan, apalagi HIV/AIDS di Subang merupakan hal yang harus ditanggulangi secara masive,” tutupnya.(ygo/vry)