Sementara itu, salah seorang pendaftar penghapusan tato, Adi Suhardi asal Kecamatan Jatisari. Dirinya mengaku ditato sejak enam tahun lalu dijajakan di pinggir-pinggir jalan dengan biaya kurang dari Rp200 ribuan, bahkan ada yang gratis. Tapi, dirinya tak pernah tahu biaya penghapusan di satu titik saja lebih dari Rp250 ribu bahkan jutaan rupiah.
Keinginannya menghapus tato, sudah terpatri lama, namun sebut Adi, karena biaya yang mahal kemudian langkanya tempat penghapusan tato di Karawang, membuat niatnya itu diurungkan bertahun-tahun.
Sampai akhirnya ada penghapusan tato secara gratis yang difasilitasi Anggota DPRD Karawang. “Saya jauh-jauh dari Jatisari datang ke sini ingin hapus tato karena mau menikah. Tato saya bukan hanya di punggung, tangan dan kaki, tapi juga wajah hingga leher. Saya siap ikuti semua tahapan sampai kulit saya kembali normal, karena dulu waktu di tato saat masa polos-polosnya usia SMP,” tandasnya.(use/sep)