PURWAKARTA-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Satu di antaranya melalui upacara bendera Hari Kesadaran Nasional yang rutin dilaksanakan pada tanggal 17 setiap bulannya. Ini dapat dimaknai sebagai bentuk kualitas pengabdian serta meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan negara.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Purwakarta, Yusep Antonius mengatakan, upacara Hari Kesadaran Nasional merupakan program pembinaan bagi narapidana sekaligus untuk memotivasi.
Baca Juga:Rois Syuriah: 50 % Warga Indonesia adalah NUPolsek Lembang Bakal Tindak Tegas Pengendara Knalpot Brong
“Kami memotivasi para WBP guna menumbuhkan rasa cinta kepada negara, bangsa, dan Tanah Air Indonesia.Terlebih, pada upacara tersebut ada dua narapidana teroris (Napiter) yang mengikutinya,” kata Yusep kepada wartawan, Rabu (18/1).
Dijelaskannya, WBP dari berbagai jenis tindak pidana kerap dilibatkan menjadi petugas upacara. Mulai dari napiter, kasus narkoba, tindak pidana umum, dan lain-lain.
“Intinya, semua yang menjadi petugas upacara adalah WBP. Ini perlu diapresiasi karena mereka bisa melaksanakan dengan lancar dan tidak ada halangan berarti,” ujarnya.
Dilibatkannya napiter, kata Yusep, sebagai upaya agar progam deradikalisasi dapat berjalan secara berkesinambungan dengan baik.
“Ini sebagai salah satu bukti bahwa yang bersangkutan sudah siap kembali ke NKRI dan insyaallah membuat mereka semakin mantap mencintai NKRI,” ucapnya.
Selain bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, kata dia, melalui kegiatan upacara ini bisa semakin meningkatkan rasa solidaritas dan kekeluargaan antar penghuni Lapas Kelas llB Purwakarta.
“WBP ini beragam suku, ras maupun agama, maka, kami ingin menekankan bahwa mereka merupakan satu kesatuan, yaitu warga binaan Indonesia. Harapannya, jika suatu saat ada hal yang berusaha memecah belah, WBP tetap solid dan tidak terpengaruh,” kata Yusep.(add/sep)