Jual Murah Demi Uang
BANDUNG BARAT-Di tengah hiruk-pikuk kemacetan kendaraan wisatawan saat libur Imlek, seorang pedagang kasur keliling tampak begitu senang karena akhirnya ada yang membeli dagangannya hari itu.
Tak hanya satu, ternyata pembeli tersebut memborong semua dagangannya. Penjual kasur ini pun langsung terharu dan bisa pulang lebih cepat dari biasanya.
Rohmat (33) tak menyangka seorang anggota polisi yang tengah berjaga mengatur lalulintas di Simpang Beatrik Lembang membeli semua jualannya sore itu. Dia mengaku sudah berkeliling sejak pagi namun belum satu pun yang laku.
Baca Juga:Sekda : Pemilu 2024, PPS Harus Profesional dan Netral dalam PenyelenggaraanEkonomi Kreatif Lokal Tembus Pasar Brunei
“Berangkat tadi pagi, keliling ke Jayagiri, Baru Ajak terus mutar-mutar kampung. Pas jalan ada yang memanggil anggota polisi, nawar barang, katanya kasian barangnya terlalu berat,” ucap Rohmat di Simpang Betrik, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (23/1).
Setelah tawar menawar, Rohmat bersedia menjual kasur seharga Rp 200 ribu per buah. Dia menuturkan, sehari-harinya biasa berjalan kaki hingga belasan kilometer memikul empat buah kasur beludru dengan berat sekitar 20 kilogram.
Rohmat yang merantau dari Subang berjualan kasur sejak tiga tahun lalu, agar tak membebani pengeluaran, ia dan para pedagang lainnya mengontrak sebuah rumah di Lembang. “Sudah menikah, istri tinggal di kampung. Tetapi kalau anak belum punya,” katanya.
Suka-duka berjualan sering Rohmat alami, namun lebih sering mengalami duka lantaran sepinya pembeli. Terkadang dari empat buah kasur yang dibawa, tidak ada satu pun yang laku terjual. Bahkan ia mengungkapkan bila penjualan kasur saat ini tak seramai dulu karena banyak persaingan.
“Daripada harga mahal susah terjual mending dijual murah, jadi bisa bawa pulang uang,” tuturnya.(eko/sep)