Siswa SMPN 2 Parungbanteng Belajar di Luar Ruangan

SMPN 2 Parungbanteng
0 Komentar

Lebih Ekspresif Tuangkan Ide

PURWAKARTA-Kepala SMPN Satu Atap (Satap) 2 Parungbanteng Mokhamad Aripin kembali melakukan gebrakan di sekolah yang baru dua bulan dipimpinnya itu. Sukses menata lingkungan dan taman sekolah, kali ini, Kang Ipin, panggilan akrabnya, menyasar kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.

“Saya perhatikan di sekolah mana pun, KBM selalu dilakukan di dalam kelas. Dan itu memang normal meski dapat menimbulkan kejenuhan,” kata Kang Ipin kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya, di Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Senin (30/1).

Tapi, sambungnya, SMPN 2 Satap Parungbanteng memiliki keunggulan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri, dekat dengan alam. Belum lagi udaranya yang segar dan pemandangan yang indah. Kondisi ini sangat mendukung bilamana dilakukan KBM di luar ruangan.

Baca Juga:Baznas Sukses Jalankan Program M to MEmpat Warga Meninggal di Sumur

“Saya pun berinisiatif menggelar KBM di luar kelas. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil, terdiri dari empat sampai lima orang per kelompok. Saya juga mengajak para siswa jalan-jalan ke taman, sungai atau bahkan perkampungan sekitar,” ujarnya.

Kang Ipin mengungkapkan, dirinya mengajak guru untuk berpikir out of the box. Jangan hanya tekstual dengan tujuan menghabiskan materi bab demi bab. Ke depan, sambungnya, KBM di luar kelas bakal dijadikan kegiatan wajib.

“Dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya,” ucapnya.

Belajar, lanjutnya, adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.

“Saya lihat mereka menikmati (belajar di luar kelas, red). Di situlah saya bisa memasukkan pembelajaran termasuk nilai-nilai karakter dan ke-Islaman, sehingga prosesnya mengalir sempurna,” katanya.

Kang Ipin menilai, belajar di alam terbuka merupakan alternatif untuk memberikan input berupa pengalaman atau mempraktikkan langsung suatu indikator dalam pembelajaran.

“Belajar di alam terbuka bertujuan untuk mendekatkan permasalahan yang dihadapi dengan kenyataan atau fakta yang sebenarnya,” ujarnya.

Baca Juga:RSUD Bayu Asih Raih Predikat ParipurnaEmpat Karyawan Pokhpan Diamankan Polisi

Dengan demikian, kata Kang Ipin, setiap peserta didik diharapkan dapat lebih ekspresif dalam menuangkan hasrat dan ide-idenya ketika berada dalam proses pembelajaran.

0 Komentar