SUBANG – Sejumlah kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabuapten Subang dan Forum Masyarakat Peduli Patimban (FOMPPA) menggelar unjuk rasa terkait dampak pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban bagi masyarakat, Subang, Kamis (2/2/2023).
Aksi demonstrasi itu dilakukan di dua titik, yaitu access road Pelabuhan Internasional Patimban dan sekitar Penutupan Jalan dari desa Patimban ke area pelabuhan.
Sebelumnya, KSOP Kelas II Pelabuhan Patimban memiliki rencana untuk adanya penutupan akses dari desa Pafimban ke area Pelabuhan. Oleh karena itu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Subang dan masyarakat Patimban menolak rencana tersebut.
Baca Juga:Dua Orang Pelajar Tenggelam di Sungai Tarum Timur, BPBD Subang Masih Lakukan PencarianPolres Subang Berikan Bantuan Rumah Layak Huni
Ketua PC PMII Subang Ibnu Fajar Ruli, mengatakan bahwa penutupan akses yang akan dilakukan tentunya akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.
“Dengan adanya rencana penutupan akses ini, sudah pasti masyarakat Patimban akan mendapatkan dampak negatif terutama dalam hal ekonomi. Pelabuhan Internasional Patimban yang semula digadang akan menjadi harapan untuk pertumbuhan ekonomi, justru dengan itu akan melemahkan,” ujarnya.
Selain penutupan akses dari desa Patimban ke area pelabuhan, masa aksi juga memiliki empat tuntutan lain. Ibnu mengatakan ada lima tuntutan. Pertama, yaitu agar KSOP membatalkan penutupan akses jalan dari Desa Patimban menuju Pelabuhan. Kedua, memperhatikan kesejahteraan nelayan yang terdampak. Ketiga, memperbanyak penyerapan tenaga kerja untuk warga lokal. Keempat, memaksimalkan pemantauan terhadap Amdal. Kelima, Mempertahankan objek wisata pantai Patimban.
“Lima tuntutan yang kami berikan merupakan keresahan masyarakat. Harapannya KSOP dapat mendengarkan dan mengabulkan tuntutan tersebut,” tambahnya.
Senada dengan Ibnu, Forum Masyarakat Peduli Patimban (FOMPPA) yang diwakili oleh Imam Abdul Azis menyampaikan tuntutan yang sama seperti yang disampaikan oleh mahasiswa terhadap KSOP.
“Kami selaku masyarakat Patimban, sangat menginginkan penutupan jalan dibatalkan, karena akan berdampak terhadap masyarakat. Masyarakat desa Patimban mengharapkan bisa memdapatkan manfaat yang mensejahterakan langsung dari pembangunan pelabuhan itu,” pungkasnya.
Menanggapi unjuk rasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Forum Masyarakat Peduli Patimban itu, Kasubag Tata Usaha KSOP Kelas II Patimban Andik Sudarmawan yang mewakili Kepala KSOP menympaikan, pihaknya menerima aspirasi yang disuarakan oleh mahasiswa dan masyarakat.