SUBANG– Kabupaten Subang memiliki hampir 60 fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas, rumah sakit hingga klinik. Jumlah faskes tersebut, tidak selaras dengan dokter spesialis yang bertugas. Salah satu penyebab dokter spesialis enggan bertugas di Subang, diduga lantaran penghasilan yang diberikan ketika bertugas lebih rendah daripada kabupaten lain.
“Ini menjadi evaluasi untuk semua, dimana dokter spesialis kurang berminat bertugas di Kabupaten Subang,” ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Subang, dr Maxi.
Menurutnya, keberadaan dokter spesialis sangat dibutuhkan, agar masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan khusus bisa segera tertangani dan tidak perlu ke luar kabupaten. “Kita ajak mereka, para dokter spesialis agar mau bertugas di faskes Subang,” imbuhnya.
Baca Juga:IKHLAS, HAJI UNTUK MENUJU SURGAMUSinar Mas Land dan PT Chandra Asri Petrochemical Peduli sampah Melalui Program Plastic to Food
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Subang, Sri Mulyati menegaskan, dokter spesialis yang bertugas di RSUD Subang masih jauh dari kata ideal. Hal tersebut karena dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut masih minim. “Masih minim ya, kita berharap untuk para dokter spesialis mau bertugas di RSUD,” paparnya.
Sri menjelaskan di RSUD hanya ada 45 Dokter spesialis, yaitu spesialis mata, jantung, syaraf, panthalogi, medik dan lainnya.(ygo/vry)