Untuk menyamput Ramadhan, umat Islam harus menyiapkan bekal ilmu. Mulai dari pengetahuan fiqih puasa, kaidah-kaidah wajib berpuasa, sunnah-sunnah Nabi, dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan Ramadhan.
- Berdoa Agar Allah Mempertemukan Kita dengan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah kebahagiaan bagi seluruh umat Islam.
Betapa dahsyatnya keutamaan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lain. Tentunya kita berharap bisa dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini.
Baca Juga:Pinjaman Online Terbaik, Klik Disini Untuk Meminjamnya!Pinjaman Online Langsung Cair Dalam Hitungan Menit Tanpa Slip Gajih
Bekal yang Harus Disiapkan Menjelang Bulan Ramadhan 2023
- Bergembira dan Bersemangat Menyambut Ramadhan.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya bersemangat menyambut bulan suci Ramadhan. Beliau memberi kabar gembira kepada para sahabatnya akan datangnya bulan yang agung tersebut.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dimana pada bulan itu Allah mewajibkan puasa.
Pada bulan itu dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu jahannam, diikat setan-setan, di dalam bulan itu ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkan kebaikannnya, maka sungguh ia telah diharamkan dari bulan itu”. (HR. Ahmad)
- Menyiapkan Sarana dan Perlengkapan untuk Ramadhan.
Setiap muslim sepatutnya menyiapkan sarana dan perlengkapan untuk beribadah di bulan Ramadhan. Sebelum Ramadhan, kita sudah menyiapkan mushaf Al-Qur’an, kitab-kitab pilihan, kumpulan doa-doa.
Kemudian bekal pakaian, gamis, peci, mukenah atau sajadah terbaik untuk salat fardhu maupun salat tarwih di masjid. Selain itu makanan seperti kurma dan madu untuk daya tahan tubuh.
Dan tidak lupa membersihkan rumah dan mempercantik mushalla atau ruang salat agar bersemangat dalam beribadah.
Baca Juga:Update Link Baca Manhwa Nano Machine New Chapter Sub Indo, Klik Disini Untuk Membacanya!Aplikasi Pinjaman Online Langsung Cair Dalam Hitungan Menit, Klik Disini Untuk Mendownloadnya!
Dan celaka pula sesorang yang mendapati kedua orang tuanya (masih dalam keadaan hidup) tetapi tidak menjadikannya masuk ke dalam surga.” (HR Tirmidzi dan Ahmad)