Strategi dan Kontribusi Lembaga Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Nasional

Strategi dan Kontribusi Lembaga Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Nasional
0 Komentar

Lembaga Pendidikan Islam sudah bertransformasi dalam mengintegrasikan kurikulum khas ke-Islaman dengan kurikulum nasional, sehingga sangat paripurna bisa mengakomodir berbagai ekspektasi masyarakat, jadi sudah tidak ada lagi dikotomi tentang pendidikan agama dan umum

Strategi Kemandirian Lembaga

Di tengah tuntutan kemandirian dalam penyelenggaraan Pendidikan yang paling menantang bagi para pengelola Yayasan dan Sekolah adalah terkait pendanaan yang merupakan hal penting dalam mendukung proses berjalannya Pendidikan, tidak cukup hanya mengandalkan iuran dari siswa/santri melainkan banyak pengeluaran yang tidak bisa di cover oleh iuran siswa/santri.

Sehingga untuk memastikan mutu input, proses dan output tentu bukan hal mudah. Pendidikan berkualitas rata-rata biaya tinggi, karena harga tidak pernah bohong, tetapi hal tersebut bisa dilakukan strategi yang tidak harus mengandalkan pendanaan Lembaga hanya dari siswa.

Baca Juga:Kapolsek Binong Imbau Warga Agar Jaga Kamtibmas dan Tertib Lalulintas Pengendara Keluhkan Tidak Ada Penerangan di Jalan Lingkar Cagak

Misalkan, untuk mata anggaran yang cukup besar salah satunya sarana prasarana, bisa bekerjasama dengan Lembaga sosial baik dalam dan luar negeri, tidak sedikit para muhsinin atau orang dermawan yang mau mewakafkan hartanya untuk dakwah dan Pendidikan, selain itu dan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan pun bisa dijajaki kerjasama.

Dengan cara ini pendanaan Lembaga Pendidikan bisa ditekan seproporsional mungkin dengan tidak mengurangi kualitas dan mutu layanan.Tentu hal ini tergantung kepiawaian pengelola Lembaga Pendidikan dalam melakukan funding dan fundraising dana.

Strategi Desain Mutu Pendidikan

Sekolah yang bernafaskan Islam akan mendapatkan  peminat banyak manakala mampu mendesain konsep Pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan kurikulum agama, sehingga tidak ada dikotomi Pendidikan, para orang tua dan para siswa pun akan lebih nyaman bahwa untuk mendapatkan Pendidikan yang lengkap cukup di sekolah Islam, tetapi bukan berarti tidak boleh ada beberapa sekolah islam terutama konsep Pesantren/Islamic Boarding School yang mempertahankan kekhasan fokus pendalaman ke ilmu agama sebagai bentuk melestarikan budaya , dengan resiko segmentasi pasar nya terbatas dan khas.

Paling tidak bahwa standar yang ditetapkan pemerintah bisa dipenuhi,lebih bagus lagi di lampaui diatas standar yang ditetapkan, baru kurikulum dan program kekhasan sekolah Islam dimunculkan sebagai pembeda dan keunggulan spesifik. Dewasa ini dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan dikenal dengan istilah TQM (Total Quality Management) yang diadaptasi dalam dunia Pendidikan menjadi TQE (Total Quality Education).

0 Komentar