Keragaman Penggunaan Alat Kontrasepsi Spasial Dunia Tahun 2022

Keragaman Penggunaan Alat Kontrasepsi Spasial Dunia Tahun 2022
0 Komentar

Tapi kini tidak ada satupun negara yang menganut kebijakan pro natalis meskipun secara eksplisit terdapat model yang berbeda dan kelonggaran yang berbeda karena beberapa negara di Eropa telah mengalami pertumbuhan penduduk yang negatif seperti Finlandia, Jerman, Estonia,Latvia, Bulgaria,Hongaria dll. The big five jumlah penduduk dunia adalah China dengan jumlah 1,436 miliar (Asia), disusul no 2 India (Asia) dengan angka 1,417 miliar, no 3 negara USA (Amerika) dengan jumlah penduduk 332,8 juta , kemudian Indonesia(Asia) dengan 275,5 juta dan Brazil (Amerika ) menempati urutan ke 5 sebesar 214,8 jiwa ( World Population Data Sheet, 2022). Jumlah penduduk yang besar terdapat di negara Asia terkait dengan mazab yang pernah dianutnya. Kelima negara besar tersebut sekaligus mewakili 5 agama besar di dunia. China dengan Atheis, India dengan Hindu, Amerika dengan Kristen, Indonesia dengan Islam dan Brazil dengan agama Katholik.

Berbagai mazab yang dianut tersebut memiliki implikasi terhadap distribusi spasial penduduk dunia maupun penggunaan alat kontrasepsi baik umum maupun modern.

Sebagian besar negara di Eropa , benua Amerika, Australia dan China menempati urutan pertama dalam penggunaan alat kontrasepsi artinya angkanya tinggi, di atas 60 persen, kemudian sebagian besar negara di Asia tergolong sedang dan yang paling kecil persentase penggunaan kontrasepi adalah sebagian besar negara di Afrika yaitu kurang dari 40 persen. China termasuk negara yang mengambil kebijakan kependudukan ekstrim dengan one family one child, dengan penggunaan alat kontrasepsi bagi pasangan menikah sebesar 85 persen , Finlandia :86 persen ,Inggris: 76 persen Jepang: 40 persen, Jerman: 67 persen, Singapura :84 persen, USA:74 persen dan Indonesia:64 persen, sedang di negara Afrika pada umumnya masih sangat rendah yang berpotensi terhadap pertumbuhan dan jumlah penduduk yang tinggi di masa datang, misalnya: 28 persen, Tunisia: 51 persen, Ghana: 31 persen, Mauritania: 13 persen.

Baca Juga:Aplikasi Pinjol OJK Resmi Bunga Rendah dan Cepat CairSinopsis Film Para Betina Pengikut Iblis Tayang 16 Februari 2023

Tingginya angka pemakaian alat kontrasepsi terutama kontrasepsi modern akan berimplikasi pada pertumbuhan penduduk yang rendah dan hingga kini sudah ada gejala pertumbuhan penduduk negatif sehingga jumlah penduduk dalam jangka panjang bisa berkurang.

Negara dengan pertumbuhan penduduk rendah terdapat di negara Eropa dan negara dengan GNP tinggi, mereka penganut mazab kontemporer yaitu aliran yang anti natalis akan tetapi dengan mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia bukan focus utama pada penggunaan alat kontrasepsi.

0 Komentar