PASUNDAN EKSPRES – Masih ingat dengan supir fortuner yang serang taksi online di Jakarta beberapa lalu?
Kejadiannya tepatnya di daerah Senopati, Jakarta Selatan, supir fortuner itu bernama Giorgio Ramadhan.
Yang mengejutkan dari Giorgio, ternyata dia masuk dalam daftar hitam di Ukraina, alias buronan di Ukraina.
Baca Juga:Dapatkan Mlive Mod Apk Buka Room yang di Kunci Gembok Gratis Terbaru di SiniLink Nonton Film Dear David yang Tayang di Netflix Gratis di Sini
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hanianin.
Georgio menjadi buronan Ukraina karena diduga menjadi simpatisan Rusia yang pernah secara ilegal masuk ke wilayah Ukraina.
Menurut Situs Myrotvorets, Giorgio masuk wilayah Donesk dan Luhanks yang telah dikuasai oleh Rusia untuk ikut menyebarkan propaganda anti-Ukraina dan Pro-Rusia.
Dalam situs Myrotvorets juga memperlihatkan Giorgio yang memakai seragam tentara bersama bendera Rusia
Pihak keluarga terkejut saat mendengar kabar ini. Menurut keluarga Giorgio pernah belajar diluar negeri dan mengikuti program khusus.
Namun keluarga sama sekali tidak mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Giorgio di sana.
Giorgio Ramadhan disebut sebagai ‘musuh Ukraina’. Giorgio masuk dalam daftar hitam situs Myrotvorets. Situs Myrotvorets merupakan situs lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didirikan oleh politikus dan aktivis Ukraina Georgy Tuka.
Baca Juga:Game Slot Penghasil Saldo Dana Tercepat dan Terbaru 2023, Buktikan SendiriBharada Richard Elizer Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa
Situs tersebut menuding Giorgio secara sengaja melanggar perbatasan negara Ukraina dengan tujuan menembus wilayah Ukraina yang diduduki oleh formasi geng teroris Rusia di Donbass. Giorgio dianggap berpartisipasi dalam propaganda anti-Ukraina.
Situs itu juga memuat foto wajah Giorgio Ramadhan yang tampak memakai baju militer Rusia dan berdiri berjejer dengan seorang pria yang menenteng bendera Rusia. Selain itu, situs ini juga memuat komentar Giorgio yang dianggap mendukung Rusia. Begini komentar Giorgio tersebut.
“Saya seorang mahasiswa di bidang yurisprudensi, belajar di pertukaran di Belanda. Dia datang ke Luhansk untuk mengikuti konferensi antifasis dan mengungkapkan solidaritasnya kepada masyarakat Donbass. Indonesia dari mana saya berasal, pada tahap ini dalam keadaan semikolonial, dan demonstrasi pada 1 Mei adalah protes terhadap pemerintah, hari penderitaan rakyat, ketika banyak polisi yang menyerang orang-orang yang berpartisipasi dalam demonstrasi. Dan saya di sini untuk mendukung Anda,” kata Giorgio seperti dikutip Myrotvorets.