Guru dan Sekolah Penggerak, Lorong Terang Pendidikan Nasional

Guru dan Sekolah Penggerak, Lorong Terang Pendidikan Nasional
0 Komentar

Kemendikbud meluncurkan Program Merdeka Belajar Episode 7 yaitu Program Sekolah Penggerak (PSP) dengan tujuan mencetak siswa dengan profil pelajar pancasila yaitu perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Pada tahun ajaran 2021/2022, program ini melibatkan 2.500 sekolah yang ada di 110 kabupaten/ di 34 provinsi dan pada tahun ajaran 2022/2023 akan menjaring 10.000 sekolah yang ada di 250 kabupaten kota di 34 provinsi.

Transformasi sekolah melalui PSP meliputi 4 tahap dimana dalam tahap terakhirnya diharapkan hasil belajar siswa berada diatas level yang diharapkan dalam lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan. Pembelajaran yang dilakukan adalah penbelajaran yang berpusat kepada murid sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia. Perencanaan program dan anggaran sekolah didasarkan kepada refleksi diri. Sementara itu guru dan kepala sekolah melakukan pengimbasan diri.

Betapa sebuah ironi, PSP dan PGP yang sejatinya mendukung pendidikan yang memerdekakan sesuai filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (pendiri perguruan Taman Siswa pada tahun 1922) dihujat oleh Penasehat Persatuan Keluarga Besar Taman Siswa. Memang Setiap orang berhak untuk memberikan pendapatnya mengenai PSP dan PGP. Kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan memang dijamin oleh konstitusi Indonesia, Namun demikian, tentunya harus didukung oleh fakta yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga terhindar dari gelapnya subjektivitas dan rasa ketidak-sukaan (dislike).

Laman:

1 2 3
0 Komentar