Kondisi ini berbanding terbalik dengan Eka, Dia terus membanggakan dirinya dan selalu menyatakan bahwa dia pasti akan menang dan menjadi juara nantinya.
Eka pernah menjadi juara lomba pidato selama 3 kali berturut. Sehingga merasa tidak perlu untuk berdoa dan menghafal teks pidato yang dibuatnya.
Sehingga tibalah saat penampilan mereka berdua. Ani dipanggil terlebih dahulu untuk maju dan menyampaikan pidatonya. Dia pun menyampaikan pidato dengan sangat bagus dan membuat para juri terpukau.
Baca Juga:Lirik Lagu Rungkad Versi Jepang, Sedang Viral di Youtube!Pinjol BCA Cepat Cair Jutaan Rupiah, Gak Perlu Waktu Lama!
Tepat ketika selesai menyampaikan pidatonya, Ani mendapat tepuk tangan yang meriah dari semua penonton dan dewan juri.
Selanjutnya Eka dipanggil untuk maju dan menyampaikan pidatonya. Eka yang merasa sudah terampil maju dengan segala keangkuhannya.
Akan tetapi pada saat penampilannya, Eka yang yang pernah juara 3 kali berturut-turut tidak dapat menyampaikan pidatonya dengan sempurna.
Banyak kalimat yang tidak diingatnya. Eka pun turun dengan wajah yang kurang sedap dipandang.
Selanjutnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Pengumuman lomba disampaikan oleh bu Hayati dan menyatakan jika Ani keluar sebagai juara 1 lomba pidato se SMP Cipta Mulya.
Sementara Eka yang tidak keluar sebagai juara hanya bisa menahan air mata agar dan meratapi nasibnya.
Sepandai apapun kita, jangan pernah menjadi tinggi hati dan melupakan segalanya. Sikap rendah hati dan tidak jumawa akan menjadikan pribadi kita menjadi lebih berarti untuk sesama.
Baca Juga:Infinix Zero 5G Indonesia Resmi Rilis, Harganya di Bawah 4 Juta!Nonton Drama Korea Love To Hate You Full Episode, Klik di Sini!
- Utamakan Kejujuran
Pada hari minggu, Lukman memiliki kebiasaan jalan-jalan dari pagi hingga siang hari. Dia selalu ditemani oleh Roy dan juga Bayu.
Sudah menjadi kebiasaan jika setelah jalan-jalan mereka bertiga akan mampir di warungnya mbah Rum.
Pada saat itu, mereka bertiga melihat seorang anak dengan tingkah yang mencurigakan. “Kalian lihat anak itu, mau apa ya?” Ujar Bayu.
Roy pun berpendapat “Mungkin mau maling”. Lukman pun menegur kedua temannya yang sembarang menuduh tanpa bukti.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam warung Mbah Rum. Ternyata dugaan Roy salah, anak tersebut sedang bermain petak umpet dengan temannya.
Anak laki-laki tersebut hampir ketahuan dan dia pun berlari ke dalam warung. Sangat disayang, tanpa sengaja dia menyenggol rak piring dan menyebabkan 1 piring jatuh hingga pecah.