Pasundan Ekspres – Kesenian celempungan di Kabupaten Subang eksistensinya sungguh mengkhawatirkan, kesenian ini terdapat di daerah Ciater, Sagalaherang, Tanjungsiang, dan Pagaden.
Pada tahun 2012-2017 kesenian celempungan masih terlihat aktif, dikarenakan kesenian tersebut mengisi beberapa acara pementasan yang diadakan oleh pemerintahan maupun masyarakat setempat.
Akan tetapi kondisi kesenian tersebut saat ini sudah jarang terlihat, karena berdasarkan hasil pengamatan dan keterangan dari berbagai sumber.
Baca Juga:Cegah Perundungan di Sekolah, Ridwan Kamil Luncurkan Program Stopper Jabar!Mengenal Musik Oi!, dari Sejarah dan Perkembangannya, Banyak Orang yang Tidak Mengetahuinya
Kesenian celempungan, sudah tidak memiliki regenerasi yang stabil sehingga hal tersebut berpengaruh besar terhadap penurunan eksistensi kesenian tersebut.
Selain itu, hal lain yang mempengaruhi kesenian ini ialah persoalan sosialisasi.
Sosialisasi yang dilakukan hanya sebatas dari acara ke acara hajatan saja.
sedangkan acara tersebut masih terpaku diadakan pada beberapa daerah tertentu dan tidak dilakukan pengenalan kesenian tersebut secara merata dan menyeluruh.
Sehingga pada akhirnya beberapa hal tersebut berpengaruh pada minat masyarakat terhadap kesenian ini, dampaknya ruang atau acara di masyarakat menjadi berkurang dan sudah jarang ada yang minat lagi.
Mengenai kesenian tradisi di daerah Jawa Barat yang eksistensinya menurun atau bahkan sudah hampir menghilang perlu terjaga eksistensinya di masyarakat.
Sungguh sayang jikalau kesenian tersebut tidak ada perkembangan dan peningkatan eksistensi.
Baca Juga:2022, Bappeda Terima 54 Ribu Usulan!Harga Honda Beat 2023, BeAT 150 Cc sampai Honda Beat CBS Ada di Sini
Karena kesenian tersebut salah satu kekayaan seni tradisi masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Kabupaten Subang.
Definisi Kesenian Celempungan
Kesenian ini berasal dari salah satu nama alat musik dalam seni tersebut yaitu celempung. Alat musik ini termasuk jenis alat pukul, yang mempunyai peran seperti kendang, yaitu sebagai pengatur irama lagu.
Bentuk penyajian waditra celempung bernama celempungan. Pertunjukannya lengkap dengan waditra atau alat musik kecapi siter, rebab/suling dan goong buyung.
Pada awal membuatnya alat musik tersebut itu untuk sebagai alat penghibur diri atau kalangenan.
Celempung terbuat dari bahan awi gombong atau bambu besar dan pada saat ini alat musik tersebut memiliki dua macam yaitu, celempung Tunggal dan celempung renteng.
Fungsi dan cara memainkan dari kedua alat tersebut tidak jauh berbeda, masih termasuk kategori alat musik pukul.