Didi Kempot Maestro Musik Campursari Muncul di Google Doodle

Didi Kempot
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Didi Kempot, maestro musik campursari atau sering disebut “The Godfather of Broken Heart” kini tengah menjadi trending di Google.

Banyak penggemar yang mencari tahu lebih lanjut tentang kehidupan dan karya-karya dari musisi legendaris ini.

Didi Kempot lahir dengan nama Didi Prasetyo di Surakarta, 31 Desember 1966. Ia tumbuh besar di lingkungan seniman, ayahnya adalah pelukis dan ibunya adalah seorang penari.

Baca Juga:Penjelasan Soal Apa Investasi Leher ke Atas, Temukan Jawabannya di Sini5 Daftar Pinjaman Online OJK Terbaru, Sejak Februari 2023

Sejak kecil, Didi Kempot sudah menunjukkan minat pada dunia musik. Ia belajar bermain gitar dari ayahnya dan sering tampil di acara-acara sekolah dan lingkungan sekitar.

Karier Musik Sang Didi

Karier musik Didi Kempot dimulai pada tahun 1988 ketika ia merilis album perdana berjudul “Pamer Bojo”.

Lagu ini menjadi hits dan membawa namanya dikenal luas di kalangan penggemar musik campursari.

Sejak itu, Dia merilis banyak lagu-lagu yang populer seperti “Stasiun Balapan”, “Cidro”, “Kangen Nickerie”, dan masih banyak lagi.

Musik campursari yang dikenal sebagai aliran musik tradisional Jawa ini menjadi ciri khas dari Didi Kempot.

Ia mampu mengemas musik campursari dengan aransemen yang lebih modern dan membuatnya lebih disukai oleh banyak kalangan.

Selain itu, lagu-lagunya juga dikenal karena liriknya yang mudah dicerna dan bisa membuat pendengarnya ikut bernyanyi.

Baca Juga:Cara Mudah Deposit OVO untuk Game, Selesai dengan 7 LangkahKawasan dan Masjid Raya Al Jabbar Ditutup Sementara Selama Dua Pekan!

Sosok Rendah Hati

Di samping karier musiknya, Dia juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan memiliki banyak teman.

Ia juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti membantu korban bencana dan menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk amal.

Sayangnya, pada 5 Mei 2020, Didi Kempot meninggal dunia karena serangan jantung di Solo.

Namun, karya-karyanya tetap hidup dan terus dikenang oleh penggemar musik campursari.

Bahkan, di tengah pandemi Covid-19, lagu-lagunya tetap menjadi pelipur lara bagi banyak orang yang merindukan suasana kampung halaman.

Kini, Dia menjadi trending di Google dan menjadi viral di media sosial. Banyak penggemar yang merasa rindu dan ingin mengenang kembali karya-karya dari musisi legendaris ini.

Semoga karya-karyanya dapat terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak musisi di masa depan. Selamat jalan, The Godfather of Broken Heart.

0 Komentar