MONUMEN 45 (Momen Indah Meraih Kemenangan 45)

MONUMEN 45 (Momen Indah Meraih Kemenangan 45)
0 Komentar

Oleh Amelia Syarif

Merdeka merupakan sebuah rasa kebebasan bagi makhluk hidup untuk mendapatkan hak dalam berbuat sesuai kehendaknya. Dalam sebuah negara, merdeka berarti terbebas dari belenggu, kekuasaan, dan aturan penjajah. Hal tersebut sangat terasa oleh negara kita setelah Ir. Soekarno memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Setelah peristiwa bersejarah tersebut, setiap tahunnya segala penjuru negeri beramai-ramai merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia dengan berbagai macam acara dan lomba. Kegembiraannya selalu terasa hangat walaupun peristiwa tersebut sudah terjadi 78 tahun yang lalu.

Namun, dibalik semua kegembiraan tersebut, tak lepas dari perjuangan dan pengorbanan dari para pejuang bangsa yang patut kita kenang juga. Setiap tetesan darah, keringat dan air mata mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan memiliki nilai yang tak tertandingi bagi bangsa dan negara ini. Di setiap perjuangan tersebut selalu meninggalkan jejak maupun bukti bahwa perjuangan mereka benarbenar
terjadi di masa lalu. Subang adalah salah satu kota yang menyimpan banyak sekali bukti perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan pada saat itu.

Museum Rumah Sejarah Kalijati yang menjadi saksi bisu penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang di tanggal 8 Maret 1942, Wisma Karya yang menjadi simbol kejayaan perusahaan perkebunan bernama Pamanoekan-Tjiasem Landen (P&T Land) yang memonopoli lahan-lahan di Subang, dan masih banyak lagi peninggalan sejarah yang berada di Subang dan perlu kita ketahui sebagai masyarakat Subang sendiri. Namun terdapat satu peninggalan sejarah yang nampaknya sering diabaikan dan hampir terlupakan oleh kita.

Baca Juga:Ekspedisi Purwacarita, Napak Tilas Sejarah Dalem SholawatAngin Puting Beliung Rusak 51 Rumah di Karawang

‘Amal bhakti tak mencari bukti karena kasih terperi di hati, kesan terekam dalam jiwa, jasa tercatat abadi dalam sejarah’, merupakan sebagian kutipan yang tercetak jelas pada sebuah monumen kokoh di Kampung Ciseupan yang disebut dengan Monumen Perjuangan 45 Tarungjaya. Monumen tersebut dibangun sebagai penanda kemenangan yang diraih Indonesia dalam pertempuran Pasukan Tentara Siliwangi dan dibantu oleh rakyat untuk melawan Belanda, sekaligus penghormatan bagi pejuang yang gugur dalam pertempuran tersebut.

Pertempuran tersebut bermula ketika 1.500 orang prajurit RI (Batalion 3001 Kiansantang) mencoba beristirahat ketika melakukan hijrah dari Yogyakarta menuju Bandung, salah satu tempat peristirahatannya yaitu di Kampung Ciseupan Desa Cibuluh. Agar para prajurit bisa beristirahat dengan aman, pimpinan Batalion membuat surat kepada Pimpinan Markas Besar Tentara Belanda untuk meminta izin dan diberikan keamanan dalam perjalanan menuju Bandung dari gangguan pihak Belanda. Permintaan tersebut diterima, dengan syarat semua senjata yang dimiliki prajurit RI harus diikat.

0 Komentar