Drs. H. Priyono, M.Si.(Dosen Fakultas Geografi UMS)
Tinggal dua puluh hari menanti bulan suci
Bulan yang diresapi sepenuh hati
Mengisi amalan unggulan agar dapatkan ridha Ilahi
Menuju hari esok yang berarti
Hari kemudian itu lebih baik dibanding hari ini
Potongan puisi di atas menggambarkan puasa dari hulu hingga hilir. Tinggal menghitung hari , kata Krisdayanti dalam cuplikan syair lagunya yang berjudul Menghitung Hari , tapi kali ini kita betul betul tinggal 20 hari lagi akan bertemu tamu agung tahunan akan segera datang , tepatnya kamis tgl 23 maret 2023 menurut Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan pusat Muhammadiyah.
Setiap akan datang ramadhan, baik secara individu, keluarga maupun tempat ibadah bahkan fasilitas umum menyambutnya dengan suka gembira dan penuh semangat karena bulan tersebut merupakan bulan yang mulia. Bulan yang syarat dengan peristiwa besar dalam agama Islam , peristiwa besar terjadi pada bulan suci itu ialah peristiwa turunnya Al Quran sebagai petunjuk hidup yang lurus bagi manusia, perang Badar, Fathu Makkah atau pembebesan kota Makkah dan yang berikutnya adalah hari Kemerdekan Republik Indonesia.
Rasanya kita telah rindu dengan suasanan ramadhan, rindu karena suasananya yang menyejukkan hati karena orang ingin selalu berbuat kebaikan sesuai tuntunan kitab suci Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:Bantuan Sinergi Foundation Untuk Masyarakat Terdampak Bencana TurkiyeDPC Demokrat Serukan Dukung Anies Baswedan Bakal Calon Presiden RI
Suasana dari waktu subuh hingga subuh berikutnya selalu diisi dengan amal shaleh dan amalan yang unggul guna investasi kehidupan kelak. Bulan teramat sakral, penuh pahala berlipat, penuh ampunan dan yang lebih dahsyat lagi diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk, sebagai pengingat akan pedihnya siksa neraka dan memberikan kabar gembira bagi mereka yang mukmin karena selalu berbuat kebaikan, selalu memberi manfaat pada alam seisinya. Al Quran sebagai petunjuk maka Allah swt memerintahkan untuk dibaca dan selalu dekat dengan Allah pembacanya, seperti dalam QS Al- Ankabut ayat 45: Bacalah kitab Al Quran yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad.
Bersyukurlah mereka yang masih bisa dipertemukan dengan bulan ramadhan 1444H karena banyak saudara kita yang meninggalkan alam ini sebelum ramadhan tiba maka tidak ada kata lain yang lebih indah selain Alhamdulillah serasa mengisi bulan ramadhan dengan ibadah unggulan. Tidak semua orang berkesempatan bisa menjumpai bulan tersebut dan kalaupun bisa berjumpa, tidak semua bisa melaksanakan puasa meskipun mereka Islam, lagi pula tidak semua yang melaksanakan puasa mendapatkan pahala karena sia sia saja puasanya. Kalaupun sampai umur kita dipertemukan di bulan Ramadhan, tidak semuanya bisa memanfaatkan dengan baik malah taka ada bedanya antara ada dan tiada. Mereka yang telah diberi nikmat bisa bertemu, nyatanya tidak semua yang berpuasa memperoleh hasil yang optimal. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW, “Bisa jadi ada yang berpuasa, tetapi hanya mendapat lapar dan dahaga. Bisa jadi ada orang yang melakukan qiyam (Tarawih), tetapi hanya tidak tidur dan mendapat lelah.” (HR an-Nasai dan Ibn Majah). Jadi datangnya puasa harus dimaknai dengan sungguh sungguh tidak seperti pergantian bulan dalam satu tahun.