Persiapan puasa atau persiapan terhadap semua kegiatan ibadah menjadi salah satu kunci keberhasilan ibadah itu sendiri adalah . Persiapan ini sangat amat penting, contohnya seringkali kita jumpai seseorang karena berbagai kesibukan, di hari Jumat, saat azan berkumandang di masjid , masih ada yang tidak menghiraukan bahwa panggilan sholat jumat telah datang, mereka terlena tahu-tahu sudah azan, padahal dia belum siap berangkat untuk sholat Jumat (belum mandi-lah, belum ganti baju-lah, belum wudhu-lah) sehingga akhirnya terlambat ke Masjid, ibadahpun jadi kemrungsung, kesusu, tidak khusuk, tidak sempurna. Mengapa bisa terjadi demikian? Tidak lain karena tidak adanya persiapan diri beberapa saat sebelumnya waktu ibadah datang.
Persiapan yang matang sangat penting , niyat yang kukuh dan ditambah memahami hakekat setiap perintah Allah karena setiap perintah sarat dengan makna dan yang lebih penting lagi setiap ibadah yang kita laksanakan harus ikhlas karena Allah agar ibadah kita diterima Allah swt. Oleh karena itu, maka dalam hal Ibadah Ramadhan kita perlu menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari sebelumnya agar pada saatnya tiba bulan Ramadhan, kita dapat beribadah dengan sebaik-baiknya dan memperoleh hasil yang optimal. Kalau seseorang yang punya hajad menikahkan anaknya saja perlu persiapan waktu berbulan bulan tetapi ketika kita menyambut bulan suci yang penuh keistimewaan, malah tanpa persiapan yang sempurna? Bukankah terbalik.
Bagaimana Rosul mempersiapkan diri jelang Ramadhan ? Rosulullah SAW dan para sahabat telah menyemarakkan puasa sunah, sebagaimana diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, bahwa, “Rasulullah SAW melakukan puasa sepanjang bulan Sya’ban atau melakukan puasa pada bulan itu kecuali beberapa hari saja beliau tidak melakukannya (HR. Bukhari-Muslim). Rosulullah SAW juga memperbanyak doa, salah satu munajat Beliau adalah: “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku pada bulan Rajab dan Sya’ban dan panjangkanlah usiaku agar aku sampai ke bulan Ramadhan”. Doa lain Rosul yang terkait dengan persiapan ramadhan adalah : “Ya Allah , mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat dan dengan kekuatan Islam Rabbi wa Rabbukallah. Sedangkan para sahabat menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan sekaligus keharuan. Gembira karena berkesempatan untuk memperbanyak pahala dan memperoleh ampunan, tapi juga terharu karena Allah SWT memanjangkan usia mereka untuk berjumpa dengan Ramadhan. Para ahli tarikh Islam melukiskan bahwa para sahabat menunggu kedatangan Ramadhan, ibarat calon manten anyar yang sedang menunggu hari pernikahan, penuh dengan harap-harap cemas. Karenanya, rasulullah SAW dan para sahabatnya telah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan persiapan fisik dengan memelihara kesehatan, maupun persiapan rohani dengan meningkatkan ibadah-ibadah sunnah sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sebaiknya rumah kita, tempat ibadah kita baik masjid atau mushola dipersolek dan dibersihkan agar menambah kekhusyuan ibadah kita sekaligus menjadi daya tarik jamaah untuk datang ke masjid/mushola.