Keempat, pembelajaran yang dianggap sepele namun berdampak besar jika tidak diajarkan yaitu mengenal Orientasi atau arah mata angin. Siswa harus tahu mana itu arah Utara, Selatan, Barat dan Timur. Bagaimana siswa ingin mengetahui arah mata angin namun mereka tidak memiliki penunjuk arah seperti kompas. Ini bisa dipelajari dengan cara bagaimana mereka memanfaatkan bayangan yang ada disekitar sebagai petunjuk arah mata angin. Arah Utara biasanya dapat ditunjukkan dengan arah yang berlawanan dengan bayangan yang ada pada bayangan seseorang atau suatu benda. Kemudian untuk menunjukkan arah menggunakan kompas, pastikan siswa dapat mempraktikkan penggunaan kompas. Biasanya kompas yang digunakan merupakan jenis kompas bidik dengan merek Marching Lensatic Compass. Penggunaan kompas juga masuk dalam materi ekstrakurikuler Pramuka, namun untuk materi mata angin secara keseluruhan masuk dalam materi pemetaan Semester Ganjil kelas X. Terakhir, siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur Interpretasi Citra. Siswa dapat mengidentifikasi hal yang sederhana pada citra satelit seperti Bentuk dalam citra menggambarkan objek sesuatu seperti Sekolah yang berbentuk huruf L atau Pola dalam bentuk permukiman masyarakat pesisir biasanya memanjang mengikuti garis pantai. Materi ini masuk pada materi Penginderaan Jauh Semester Ganjil kelas X.
Demikian beberapa langkah untuk mempelajari geografi supaya menyenangkan dan tidak menjenuhkan sehingga siswa tidak lupa akan materi yang dipelajari di sekolah serta berguna bagi mereka setelah lulus nanti. Implementasi cara pembelajaran ini memiliki konsekuensi sekolah harus menyediakan alat geografi yang memadai atau harus ada pengadaan laboratorium geografi. Ini menjadi tantangan guru geografi sekaligus tantangan bagi sekolah untuk memfasilitasi siswa agar memiliki kecerdasan spasial setelah mereka lulus. Ini hanya sebagai saran bagi guru-guru geografi di lapangan setelah itu kembali ke persepsi masing-masing bagaimana pembelajaran geografi ke depan supaya menjadi semakin baik. Selamat mencoba!