SUBANG-Komisi IV DPRD Subang menggelar rapat tertutup dengan Dinas Kesehatan beserta RSUD Subang terkait kasus kematian Kurnaesih, pasien ibu hamil yang meninggal dunia bersama bayi di dalam kandungannya akibat ruang ICU RSUD Subang penuh, Jumat (10/3).
“Sebenarnya dari awal kejadian kita sudah ambil langkah dan meminta ke Dinkes dan RSUD Subang tolong selesaikan dengan cepat karena ini menyangkut kemanusian,” kata Ketua Komisi IV DPRD Ujang Sumarna.
Dalam kasus Kematian Kurnaesih tersebut, Sumarna tak mau menilai siapa yang salah dan benar dari kasus ini.
Baca Juga:Bupati Akan Sanksi Manajemen RSUD Subang Apabila Ditemukan Pelanggaran dalam Kasus Kematian Ibu dan AnakEnam Orang Daftar Calon Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang
“Kasus ini tak diselesaikan dengan cepat, sehingga sampai saat ini masih terus bergejolak, terkait pemberitaan tersebut,” ucapnya
Namun Alhamdulillah, kata Sumarna, hari ini pihak Pemkab Subang, Dinkes dan RSUD Subang sudah bisa menyelesaikan kasus ini. Setelah ada upaya dan niatan baik dari Bupati, Dinkes dan RSUD Subang, Kasus ini sudah mulai mereda.
“Kasus kematian Kurnaesih ini menjadi sorotan nasional, Alhamdulillah sekarang sudah reda karena dua belah pihak sudah saling memaafkan. Intinya sekarang, semua permasalahan ini semuanya sudah selesai kedua belah pihak sudah menerima dan saling memaafkan,” imbuhnya.
DPRD meminta kepada pihak Dinkes dan RSUD kembali memberikan pelatihan SDM kepada nakes dan pegawai RSUD lainnya agar mereka paham, punya hati nurani dalam melayani pasien yang kondisi darurat. Sehingga kejadian yang menimpa Kurnaesih tak terulang kembali diwaktu yang akan datang.
Ditanya soal sanksi, Sumarna menegaskan bahwa DPRD Subang tak bisa memberikan sanksi kepada pihak RSUD.
“Masalah sanksi itu kewenangan Bupati, dan diharapkan bupati segera mengambil tindakan tegas terkait kasus tersebut dan memperbaiki pelayanan di RSUD Subang agar kasus Kurnaesih tak terulang dikemudian hari,” pungkasnya.(cdp/ysp)