Materi ke-2, fasilitator dari Direktorat Statistik, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Badan Pusat Statistik, menyampaikan materi tentang Survei Ubinan Padi, Berbasis Kerangka Sample Area (KSA). Pada materi ini peserta memperoleh materi tentang metodologi dan tata cara ubinan.
Materi ke-3 disampaikan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia yang dikenal dengan nama Jasindo. Materi membahas tentang konsep dasar Asuransi Usahatani Padi (AUTP)-Indeks Hasil Panen Padi Berbasis Area (IHPPBA), latar belakang kegiatan pilot project, tata cara pendaftaran, proses klaim dan perhitungan AUTP-IHPPBA.
Hari kedua, perwakilan dari daerah pilot project AUTP-IHPPBA yaitu Kabupaten Kendal dan Karawang sharing knowledge tentang pelaksanaannya selama ini di wilayah masing-masing dan permasalahan yang dihadapi. Setelah itu, dibagi 6 kelompok, peserta pelatihan diskusi untuk meningkatkan skema asuransi padi di masa depan.
Baca Juga:Warga Margasari Dapat KompensasiDelapan Siswa SMAN 1 Lembang Jalani Rehabilitasi
Dewi Apriliani, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal mengungkapkan Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk petugas/penyuluh pertanian untuk disampaikan kepada petani, karena AUTP menjadi salah satu upaya perlindungan usahatani padi dari ancaman kekeringan, kebanjiran dan serangan OPT.
“Saya berharap semua bisa bersinergi baik Kementan, Dinas Pertanian, BPS, dan Jasindo untuk mengawal program ini mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern,” kata Dewi.
Shinta Andayani, Widyaiswara BBPP Lembang, sebagai salah satu peserta juga mengatakan, Pelatihan ini menambah wawasan tentang asuransi pertanian berbasis area. “Kami menyambut baik program pemerintah ini dan akan kami informasikan kepada penyuluh pertanian dan petani yang tentang manfaat asuransi ini,” katanya.(eko/sep)