Pojokan 144, Syukur
Gusti, tak kuasa aku untuk mengucap. Sebab fabi ayyi aalaaa’i Robbikumaa tukazzibaan.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan? 31 kali Engkau menegaskan itu.
Sungguh aku tak sanggup untuk menjawabnya.
Sebab, nyatanya, aku ini selalu merajuk bahkan memaksa-Mu. Bahkan tidak hanya aku.
Baca Juga:Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan dan Artinya, Jangan Sampai Salah Ya Biar Puasa BerkahNiat Sholat Tarawih, Lengkap Tata Cara dan Panduan Shalat Tarawih Bulan Puasa Ramadhan
Yas’aluhu man fissamaawaati walard: kulla yaumin huwa fii shaa’an.
Apa yang dilangit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiapa waktu Dia dalam kesibukan.
Gusti, tak ada artinya dari apa yang aku usahakan, aku ucapkan, aku lakukan dengan anugerah-Mu yang tak hingga dan maha.
Untuk ukuran hamba yang tak bernilai seperti ku ini, anugerah-Mu adalah kemuliaan tiada tara.
Tuhan, Kau tidak saja memi’razkan kekasih-Mu, Muhammad saw, memberinya pelipur duka dari amm al huzn.
Tapi Kau juga memi’razkan aku, hamba-Mu yang tak berarti.
Mi’raz dalam skala tertentu. Yang untuk ukuranku sudah sangat dahsyat.
Juga Kau memi’razkan ku berkali-kali.
Syukur
Duhai Gusti, anugerah berbuah amanah dan tanggungjawab.
Aku hamba yang dhoif.
Kedhoifan yang nyata, seperti lubang menganga di tengah jalan.
Beri kekuatan dan petunjuk-Mu untuk mengemban amanah ini.
Tuhan, jangan Kau beri aku, sesuatu yang tak sanggup aku menanggungnya.
Seperti penyakit stunting integritas dalam menjalankan amanah ini.
Tuhan, aku bersyukur yang tak berukur.
Baca Juga:11 Cara Mengatasi Laptop Lemot Tanpa Instal Ulang, Masih WORK!Skin Minecraft dalam Game Minecraft, Coba Bikin Sendiri di Sini, Pasti Bisa!
Sebab ukuran bersyukur adalah ketika amanah itu berbuah pada kebermanfaatan dari amanah dan keterukuran kerja.
Diawasi oleh ukuran integritas diri dan sosial.
Tuhan, ala kulli hal, aku bersyukur yang tak hingga. (Kang Marbawi, 240323)