PASUNDAN EKSPRES–Batas Mandi Junub Ketika Puasa adalah sebuah batasan dimana ketika seorang muslim sedang zunub, baik itu mimpi basah di malam hari atau juga berhubungan suami istri di malam hari bulan Ramadhan
Batas mandi wajib ketika puasa ini juga perlu diperhatikan, agar tidak salah faham dalam menyikapinya, Sebab ada hal-hal yang dibolehkan dan juga ada yang tidak dibolehkan secara syariat Agama islam
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi setiam muslimin muslimat di seluruh dunia, untuk itu kita harus sangat menghormati kedatangan bulan suci ini
Baca Juga:Cara Mengembalikan Akun Instagram yang Lupa Email dan Password, Ampuh Bingits!7 Cara Ngehack Wifi Lewat HP, Ampuh Bagi yang Lupa Sandi!
Akan tetapi, untuk pasangan suami istri, tentu saja walaupun bulan puasa, tetap ada hasrat manusiawi ingin berhubungan biologis
Tentu saja berhubungannya di malam hari ketika sedang tidak puasa ya, sebab jika di siang hari, tentu saja membatalkan puasa
Lalu, jika berhubungan di malam hari, bagaimana batasan mandi wajibnya? kapan harus mandi zunub saat bulan puasa?
Batas Mandi Junub Ketika Puasa
Hadit’s dan Keterangan Tentang Hukum Mandi Junub Bulan Puasa
Hadits Nabi Muhammad S.A.W:
“Wahai sahabatku, engkau tidak usah gelisah. Akupun pernah mengalami kejadian serupa yang engkau alami itu. Engkau tak usah ragu, puasamu tidak batal. Aku saat itu tetap berpuasa meski dalam keadaan junub,” jawab Nabi Muhammad, (Buku Pesona Ibadah Nabi,Ahmad Rofi’ Usmani, 2015).
Keterangan dari Hadits Riwayat Bukhari Muslim, Bahwa:
“Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah pernah berkata: “Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadha’nya”.
Dari Hadit’s tersebut, maka Dalam Ibanatul Ahkam, Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, dapat disimpulkan bahwa:
Baca Juga:Wujudkan Mimpi, PLN UP3 Purwakarta ULP Plered Sambungkan Listrik Gratis!Cara Melihat Khodam Sendiri, Emang Bisa? Coba di Sini
“Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 313).