PASUNDAN EKSPRES – Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Ketua PSSI Erick Thohir mengungkapkan jika Indonesia harus tunduk pada kewenangan dan keputusan yang diberikan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.
“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” ujar Erick Thohir.
Penolakan Terhadap Israel, Picu Drawing Piala Dunia U-20 di Bali Batal
Baca Juga:BAHAYA! Risiko Saat Menggunakan Pinjol Legal Yang Kamu Gak Sadar!Cara Menghias Nasi Goreng, Buat Nasi Goreng Tidak Biasa
“Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” lanjutnya.
FIFA telah resmi menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal tersebut menjadi pukulan berat bagi sepak bola Tanah Air, khususnya bagi para penggawa timnas muda yang batal bertanding.
FIFA tak mengungkap alasan secara pasti pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen akbar yang akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Federasi hanya menyebut RI gagal karena “situasi yang terjadi saat ini”.
Kantor berita Prancis, AFP, merilis berita berjudul “FIFA strips Indonesia of Under-20 World Cup amid Israel row” dengan menyebutkan bahwa keputusan FIFA diambil di tengah kekacauan politik dan partisipasi Israel.
AFP pun memberikan latar belakang hubungan Indonesia dan Israel yang tak memiliki hubungan diplomatik formal.
Disebutkan dukungan untuk perjuangan Palestina di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini makin tinggi, memicu penentangan lokal untuk menjadi tuan rumah tim Israel.
“Selain seruan gubernur Bali agar Israel dikeluarkan dari turnamen, sekitar seratus demonstran Muslim konservatif berbaris di ibu kota Jakarta bulan ini untuk memprotes partisipasinya. Pejabat Indonesia awal pekan ini mengatakan kegagalan menjadi tuan rumah turnamen dapat mengakibatkan sanksi yang akan membuat mereka keluar dari kompetisi sepak bola internasional lainnya termasuk kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia,” tulis laporan AFP.