PASUNDAN EKSPRES – Miliarder dan pendiri Tesla serta SpaceX, Elon Musk bersama sejumlah tokoh besar di bidang teknologi, meminta agar eksperimen kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang paling kuat harus ditangguhkan selama sekitar enam bulan.
Hal ini dilakukan karena kecerdasan buatan ini memiliki risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.
Surat tersebut diterbitkan oleh Future of Life Institute, sebuah organisasi nirlaba yang didukung oleh Musk.
Baca Juga:Nonton Film John Wick Chapter 4 : Film Terbaru 2023 Yang Wajib DitontonFilm The Hurricane Heist: Yang Wajib Kamu Tonton
Musk termasuk di antara lusinan pemimpin teknologi, profesor, dan peneliti yang menandatangani surat tersebut.
Surat itu datang dua pekan setelah OpenAI mengumumkan GPT-4, versi yang lebih kuat dari teknologi yang mendukung alat chatbot AI viral, ChatGPT.
Para ahli dan Elon Musk mengatakan jeda waktu itu harus diterapkan pada sistem AI yang lebih kuat dari GPT-4.
Hal ini juga meminta para ahli independen untuk menggunakan jeda yang diusulkan untuk bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan seperangkat protokol untuk alat AI yang aman tanpa keraguan.
Perusahaan teknologi sedang berlomba mengembangkan kecerdasan buatan dalam produk mereka.
OpenAI, Microsoft, dan Google berada di garis depan. Namun IBM, Amazon, Baidu, dan Tencent ada di urutan berikutnya yang mengerjakan teknologi serupa.
Daftar panjang startup juga mengembangkan asisten penulisan AI dan generator gambar.
Potensi alat AI yang bisa menyebarkan informasi keliru serta berdampak terhadap privasi konsumen, membuat para pakar kecerdasan buatan semakin khawatir.
Baca Juga:5 Apk Pinjol: Apk Terbaik Mengumpulkan THRBukan Komik Dewasa: Manhwa An Alley Chapter 27 Bahasa Indonesia
Selain itu, alat-alat ini menimbulkan pertanyaan seputar bagaimana AI dapat menjungkirbalikkan profesi, memungkinkan siswa untuk berbuat curang dan mengubah hubungan dengan teknologi.