PASUNDAN EKPRES – Pada 1 April 2023, Rusia Jabat Presidensi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk periode selanjutnya.
Hal ini memicu kontroversi dan kecaman dari banyak negara karena hubungan Rusia yang tegang dengan beberapa negara, termasuk Ukraina.
Dewan Keamanan PBB adalah badan tertinggi di PBB yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Baca Juga:Tornado Mematikan di Amerika Serikat : Korban Terus BertambahanResmi, Tensura Season 3 Tayang Tahun 2023, Lihat di SINI!
Setiap bulan, salah satu dari 15 anggota dewan dipilih secara bergantian sebagai presiden untuk memimpin pertemuan dan mengawasi agenda keamanan global.
Namun, penunjukan Rusia sebagai presiden pada bulan April 2023 menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Sebagai negara yang sering terlibat dalam konflik internasional, termasuk intervensi militer di Ukraina, Rusia dianggap tidak pantas untuk memegang posisi penting ini.
Reaksi Ukraina
Ukraina mengecam penunjukan Rusia Jabat Presidensi Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa tindakan ini tidak masuk akal dan tidak adil.
Ukraina telah lama berjuang melawan agresi Rusia di wilayahnya, dan penunjukan Rusia sebagai presiden dewan hanya akan memperburuk situasi.
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan ini dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk membatalkan penunjukan tersebut.
Namun, Rusia tetap bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk memimpin Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap dan penunjukan mereka sebagai presiden hanya merupakan bagian dari sistem rotasi yang adil.
Baca Juga:Link Gratis Nonton Tensei Shitara Slime: Guren no Kizuna-Hen Full HD 1080P April 2023Redmi Note 12 Pro: Smartphone Terbaru dengan Kamera Canggih dan Performa Tinggi
Penunjukan Rusia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk bulan April 2023 telah memicu kontroversi dan kecaman di seluruh dunia.
Ukraina mengecam tindakan ini sebagai tidak adil dan tidak masuk akal, sementara banyak negara lain juga mengkritik penunjukan tersebut.
Namun, Rusia bersikeras bahwa penunjukan mereka hanya merupakan bagian dari sistem rotasi yang adil.
Meskipun begitu, kekhawatiran terus berkembang tentang bagaimana tindakan Rusia di posisi penting ini akan mempengaruhi keamanan internasional.